Ada di Lereng Curam, Pembangunan Perumahan Griya Sampurna Sumedang Diminta Dihentikan

Perumahan Griya Sampura sendiri berada di perut gunung yang kemiringannya nyaris 75 derajat.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumedang menginspeksi mendadak (sidak) lokasi pembangunan Perumahan Griya Sampurna di Dusun Cipareuag, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kamis (9/2/2023) sore. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumedang menginspeksi mendadak (sidak) lokasi pembangunan Perumahan Griya Sampurna di Kampung Cipareuag, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung. 

Dalam sidak, Kamis (9/2/2023) sore itu, Satpol PP memeriksa apakah rekomendasi yang telah diberikan sebelumnya kepada pengembang dilaksanakan atau tidak. 

"Kami sebelumnya memberikan saran teknis. Apakah dilaksanakan atau tidak. Sebab, pembangunan perumahan telah dimoratorium," kata Yan Mahal Rizal, Kabid PPUD Satpol PP Sumedang di Cipareuag. 

Dia mengatakan, Bupati telah menetapkan moratorium atau penghentian pembangunan perumahan di tanah-tanah yang curam dengan kemiringan ekstreme.

"Bupati menetapkan bahwa pembanguan perumahan tidak di lahan yang kemiringannya melebihi 9 derajat," kata Rizal. 

Perumahan Griya Sampura sendiri berada di perut gunung yang kemiringannya nyaris 75 derajat.

Dari lokasi paling atas perumahan ini, Cekungan Bandung di bawahnya tampak jelas. 

"Kami tegaskan kembali, pembangunan hentikan. Yang sudah terlanjur dibangun, selesaikan dengan baik jangan sampai malah memicu bencana. Ciptakan drainase yang baik pula," katanya. 

Di Cimanggung perumahan-perumahan dibangun di lereng-lereng gunung. Pada 2021, terjadi bencana longsor yang hebat dengan menelan 40 korban jiwa. 

Lokasi longsor ini berada di bawah area perumahan. Bahkan satu kompleks perumahan pun habis tersapu longsor. 

"Kami menyadar pengawasan ini terlambat. Tetapi untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan, kami pantau terus," katanya. 

Pengembang Perumahan Griya Sampurna juga belum mengantongi kajian Geologis pendirian bangunan perumahan di lokasi itu. 

Misbah, Manajer Griya Sampurna mengatakan pihaknya masih negosiasi harga dengan pelaksana kajian tersebut. 

"Masih belum ada kajian, masih nego harga. Mudah-mudahan Maret saat jatuh tempo ada kajian," kata Misbah di tempat yang sama. 

Perumahan Griya Sampurna ini memakan 25 hektare lahan yang dahulunya adalah perkebunan tanaman kayu, bambu, dan sebagian kecil palawija.(Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved