Ancaman Besar Sesar Garsela, Objek Wisata Darajat Garut Perlu Dikaji dalam Hal Risiko Gempa

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebut objek wisata Puncak Darajat perlu dikaji terkait risiko bencana setelah adanya aktivitas Sesar Garsela.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat dimintai keterangan di halaman Kantor Bupati Garut, Jumat (3/2/2023), terkait kondisi terkini pascagempa magnitudo 4,3 yang terjadi 1 Februari 2023 di Garut. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebut kawasan wisata Puncak Darajat perlu dikaji terkait dengan risiko bencana setelah adanya aktivitas Sesar Garsela yang menyebabkan gempa magnitudo 3,4.

Kajian itu, kata Helmi, perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar ancaman Sesar Garsela bagi kawasan tersebut.

"Saya enggak tahu kawasan wisata terlewati enggak, terlewati langsung enggak, karena kan ada kayak di Cianjur yang itu hanya ada satu garis, nah itu apakah garis di situ (tempat wisata) atau gimana," ujarnya saat diwawancarai awak media di halaman Kantor Bupati Garut, Jumat (3/2/2023).

Ia menuturkan gempa berkekuatan magnitudo 3,4 yang terjadi akibat aktivitas Sesar Garsela pada Rabu, 1 Februari 2023, menyebabkan sejumlah kerusakan serius di kawasan Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.

Baca juga: Sesar Garsela Picu Gempa Bumi di Garut, Pemkab Siapkan Langkah Edukasi Khusus Tingkat Desa

Pihaknya juga, ucap Helmi, telah jauh-jauh hari sudah diingatkan akan risiko bencana gempa yang disebabkan oleh Sesar Garsela.

"Kalau kita katakan daerah wisata ini berbahaya karena sesar, belum tentu karena Pasirwangi itu luas, sebelah mana dulu," ungkapnya.

"Kita juga ingin mendeteksi kira-kira sebelah mana ini sesar yang di Pasirwangi itu," lanjutnya.

Bencana gempa bumi itu merusak 495 rumah di dua kecamatan, yakni Kecamatan Samarang dan Kecamatan Pasirwangi.

Di Kecamatan Pasirwangi, tercatat 8 rumah yang mengalami rusak berat dan 450 rumah rusak ringan.

Di Kecamatan Samarang, tercatat kerusakan berat 9 rumah dan 45 rumah rusak ringan.

"Di Garut ini semua harus ada titik mitigasi. Garut ini daerah rawan, tidak hanya gempa tapi longsor, banjir, bahkan tsunami," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved