Harga Beras di Cimahi Naik, Pasokan ke Pedagang Berkurang Hingga Menyebabkan Stok Minim
Harga beras medium dan premium di pasar tradisional yang ada di Kota Cimahi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan pasokan kepada pedagang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Harga beras medium dan premium di pasar tradisional yang ada di Kota Cimahi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan pasokan kepada pedagang mulai berkurang hingga menyebabkan stok beras di setiap pedagang sangat minim.
Seperti di Pasar Antri Cimahi, harga beras tersebut mengalami kenaikan sejak beberapa bulan yang lalu dari mulai Rp 1.000 per kilogram hingga Rp 2.000 per kilogram dan harganya pun belum ada tanda-tanda akan kembali menurun.
Pedagang beras di Pasar Antri Kota Cimahi, Lola (35) mengatakan, untuk harga beras premium yang awalnya hanya Rp 10.500 ribu per kilogram, saat ini sudah mengalami kenaikan menjadi Rp 13 ribu per kilogram.
Baca juga: Penjualan Gas Elpiji 3 Kilogram lewat Pengecer Bakal Dihentikan, 14 Agen Disiapkan di Cimahi
"Awalnya harga beras ini Rp 10.500 per kilogram, terus naik Rp 11 ribu per kilogram, dan saat ini sudah naik lagi menjadi Rp 13 ribu per kilogram," ujarnya saat ditemui di Pasar Antri Kota Cimahi, Jumat (27/1/2023).
Ia mengatakan, harga beras tersebut merangkak naik sejak tiga bulan yang lalu, namun kenaikan yang cukup signifikan baru terjadi sejak satu bulan terakhir dan hingga saat ini belum kembali normal seperti biasanya.
"Harga beras ini sudah naik sejak tiga bulan lalu, kalau per karung awalnya Rp 285 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 300 ribu per kilogram," kata Lola.
Sementara Pedagang beras yang lainnya, Pardi (53) mengatakan, kenaikan harga beras tersebut awalnya hanya terjadi pada beras sayur, kemudian beras medium dan terakhir disusul dengan kenaikan beras premium.
"Rata-rata kenaikannya Rp 1.500 per kilogram dan saat ini pasokan juga sudah mulai berkurang. Biasanya saya dapat pasokan 2 ton, tapi sekarang hanya 1 ton," ucap Pardi.
Menurutnya, kenaikan harga dan minimnya pasokan beras tersebut karena saat ini belum memasuki masa panen, sehingga pasokan kepada para pedagang di pasar tradisional pun berkurang.
"Kurangnya pasokan mungkin gara-gara para petani baru mau panen raya, jadi stok ke pedagang berkurang dan harganya jadi mahal," katanya.
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan ke pasar tradisional, harga beras tersebut saat ini memang mengalami kenaikan dan stok pun tidak melimpah seperti biasanya.
"Harga beras ada kenaikan sedikit, saya tanya juga soal ketersedian stok, katanya walaupun masih ada tapi tak seperti dulu, artinya harus kita pastikan suplai beras ke pedagang harus lancar," ucap Dikdik. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Jurus Jitu Polisi Redam Potensi Unjuk Rasa di Cimahi dan Bandung Barat |
![]() |
---|
Aparat Gabungan Tetap Siaga di Kantor DPRD Cimahi Meski Belum Ada Tanda-tanda Massa Datang |
![]() |
---|
Siaga Demo Serentak Hari Ini, Polres Cimahi Rekayasa Arus Lalu Lintas |
![]() |
---|
Antisipasi Unjuk Rasa Serentak 1 September, Polres Siagakan Personel di Bandung Barat dan Cimahi |
![]() |
---|
Alternatif Pengendalian Harga Beras: Efektivitas SPHP Dipertanyakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.