Pembunuhan Sekeluarga

Hari Ini, Makam Siti Fatimah Korban Serial Killer Wowon Cs Dibongkar, Keluarga Sudah Siap

Makam Siti Fatimah (31) korban Serial Killer Wowon Cs dipastikan akan dibongkar hari ini untuk kepentingan autopsi.

Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari
Makam Siti Fatimah (31) yang berlokasi di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hari ini, Selasa (24/1/2023) akan dibongkar untuk keperluan autopsi. (Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Makam Siti Fatimah (31) korban Serial Killer Wowon Cs dipastikan akan dibongkar hari ini untuk kepentingan autopsi.

Makam tersebut berlokasi di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Cucu Supriatna, kakak dari Siti Fatimah mengatakan pembongkaran akan mulai dilakukan pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Pakar Psikologi Forensik Sebut Mungkin Wowon Telah Membunuh 10 Kali, Dilakukan Sejak Usia 27 Tahun

"Pembongkaran hari ini pagi jam sepuluh, di permakaman keluarga, semuanya sudah siap, sudah disiapkan," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (24/1/2023).

Ia menuturkan pembongkaran makam tersebut sempat ditolak oleh pihak keluarga paman, dengan alasan Siti sudah beristirahat tenang.

Namun, Cucu dan kakak kandung lain dari Siti mengijinkan pihak kepolisian untuk melakukan autopsi demi mengungkap misteri kematian korban.

"Kalau saya pribadi silakan dibongkar, demi mengungkap, demi hukum juga, saya takutnya kejahatan seperti ini akan terulang kembali, makanya harus dituntaskan, dibuka," ucapnya.

Cucu menuturkan dirinya enggan mengganggu proses penyidikan yang saat ini sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Kejahatan Wowon cs yang telah merenggut nyawa adiknya itu, menurutnya, merupakan kejahatan yang sudah terencana dan perlu diungkap dengan tuntas.

"Saya tidak mau kejahatan seperti ini ada lagi, jika saya melarang pihak berwajib untuk membuka kebenaran (autopsi) maka orang jahat akan bebas melakukan kejahatan," ungkapnya.

Foto Siti Fatimah (31) saat masih muda. Ia jadi salah satu korban dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs.
Foto Siti Fatimah (31) saat masih muda. Ia jadi salah satu korban dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs. (sidqi al ghifari/tribun jabar)

Keluarga Siti Pernah Datangi Rumah Mak Noneng

Cucu menjelaskan, pihaknya pernah mendatangi kediaman Mak Noneng di Parongpong, Lembang.

Mak Noneng merupakan pelaku yang saat ini disangka sebagai orang suruhan Wowon Cs untuk menghabisi Siti.

Kedatangannya itu untuk menanyakan peristiwa kematian Siti saat berada di KMP Marina Primera tujuan Padangbai, Bali, pada Jumat 12 Februari 2021.

Pihak Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat dan keluarga saat meninjau makam Halimah, Sabtu (21/1/2023). Halimah yang dimakamkan Tahun 2016 diduga korban pembunuhan berencana dengan tersangka Wowon di Cianjur.
Pihak Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat dan keluarga saat meninjau makam Halimah, Sabtu (21/1/2023). Halimah yang dimakamkan Tahun 2016 diduga korban pembunuhan berencana dengan tersangka Wowon di Cianjur. (TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN)

Cucu Supriatna, kakak Siti, mengatakan, ia sempat datang ke kediaman Mak Noneng di Parongpong, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, untuk menanyakan sebab meninggalnya Siti.

"Sempat didatangi ke Lembang, ditanyakan sebab Siti meninggal karena tercebur ke laut saat naik kapal, Mak Noni saat itu memberikan keterangan berbelit-belit," ujar Cucu saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Sawah Gunung, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (22/1/2023).

Ia menuturkan Mak Noneng saat itu sempat memberikan pengakuan yang membuatnya terkejut.

Mak Noneng mengaku akan dibunuh oleh Siti dengan cara didorong ke laut.

"Katanya dia akan dibunuh, tapi ngakunya selamat karena tasnya nyangkut di besi kapal," ungkapnya.

Cucu menuturkan, belakangan diketahui bahwa Mak Noneng merupakan suruhan Wowon cs untuk menghabisi nyawa Siti.

Menurutnya, hal tersebut wajar lantaran sejak awal ia merasa ada yang tidak beres dengan gelagat Noneng saat diinterogasi olehnya.

"Pas diinterogasi juga saya saat itu tidak percaya, karena tidak ada bukti akhirnya saya pulang, saya diantar oleh kepala desa dan anggota dewan saat itu," ungkapnya.

Mak Noneng adalah mertua Wowon yang juga menjadi korban pembunuhan berantai.

Mak Noneng dan anaknya, Wiwin, ditemukan dikubur di rumah pelaku, yakni di Cianjur, Jawa Barat, dengan ditutup dengan cor menggunakan semen. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved