Kecelakaan Maut di Cipali

Penumpang Ceritakan Detik-detik Kecelakaan Maut Cipali, Bus Terpental Penumpang Bergelimpangan

Korban kecelakaan bus menceritakan ngerinya kecelakaan di ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72.

Tribun Jabar/ Gani Kurniawan
KORBAN KECELAKAAN MAUT - Seorang anak pasien korban kecelakaan tabrakan beruntun Tol Cipali duduk di kursi roda, di Rumah Sakit Abdul Radjak, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025). Tabrakan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus PO Agra Mas, Bus PO Sinar Jaya, dan minibus Gran Max itu terjadi di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa (18/11/2025) dini hari. Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 33 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Korban kecelakaan bus menceritakan ngerinya kecelakaan di ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72, Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Selasa (18/11/2025).

Kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan di jalur B atau dari arah Cirebon menuju Jakarta. Kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut yakni bus PO Agra Mas (B 7654 KGA), PO Sinar Jaya (B 7895 TGA), dan minibus Gran Max (B 2508 TFT).

Penumpang bus Agra Mas asal Tangerang, Erna Sukmana Putri (40), mengatakan meski saat itu dia tidur pulas, tetapi dia masih ingat betul bagaimana kondisi di dalam bus double dacker saat kecelakaan terjadi.

"Saya saja mental karena paling belakang. Tiba-tiba suami saya manggil, pas saya sadar kok agak beda banyak pecahan kaca," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: DAFTAR Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 72

Setelah kecelakaan terjadi, sejumlah penumpang di dalam bus bergelimpangan hingga bertumpuk dengan kondisi luka ringan, sedang, hingga luka berat. Bahkan, pada saat itu banyak penumpang yang tak sadarkan diri.

Saat itu, Erna bersama suami dan dua orang anaknya duduk paling belakang. Namun, saat kecelakaan itu posisi mereka jadi berpencar karena akibat tabrakan itu posisi duduk penumpang juga tentunya jadi berubah.

"Pas bangun kok saya sudah di depan, saya benar-benar kaget nibanin orang-orang, ada yang di sebelah saya, mungkin itu orang yang di depan saya dan bangku saja sampai patah," kata Erna.

Pada saat itu suami Erna sempat mencari keberadaan Erna dan dua orang anaknya. Beruntung, mereka bisa bertemu dengan kondisi mereka luka-luka dan pada akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Suami saya nyariin karena kan sudah chaos ya, terus saya lari ke anak-anak. Pas di lihat dia memar karena terbentur nubruk. Jadi gigi dia (anak pertama) yang atas kena bibir yang bawah jadi harus di jahit," ucapnya.

Di Rumah Sakit Abdul Radjak, mereka sudah menjalani perawatan dan saat ini kondisinya sudah mulai membaik. Bahkan, kedua anaknya pun sudah bisa berkomunikasi seperti biasa meskipun ada sedikit trauma yang dialami mereka.

"Untuk so far sih tadi rontgen okey, tapi CT scan harus dijahit ya. Saat itu, posisi bus gak terguling sih jadi dia kaya menabrak pembatas, terus masuk parit mungkin kecelakaan kaya beruntun," kata Erna. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved