Pemerintah Tetapkan KLB Campak di 55 Kabupaten/Kota, Bandung 8 Pasien Positif Campak tapi Tidak KLB
Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat ada 72 laporan kasus suspek campak selama 2022.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terdapat 55 status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi.
Untuk diketahui, suatu daerah dinyatakan KLB jika terdapat minimal 2 kasus Campak yang sudah terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium dan punya kaitan Epidemiologi.
Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat ada 72 laporan kasus suspek campak selama 2022.
Hal itu diungkap Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian.
Menurutnya, dari hasil penyelidikan hanya ada delapan pasien positif campak di Bandung.
Penyelidikan lebih lanjut, katanya, dilakukan untuk melihat potensi penularan yang bisa mengarah ke kejadian luar biasa.
"Hasil penyelidikan, kasus campak di tahun lalu tidak berkaitan dari sisi waktu dan tempat. Jadi, untuk Bandung tak bisa dinyatakan terjadi KLB campak," ujarnya, Senin (23/1/2023).
Adapun langkah antisipasi potensi penyebaran campak, Anhar menyampaikan pihaknya menguatkan langkah surveilans.
Sehingga setiap anak yang bergejala campak, semisal demam dan timbul ruam, maka akan diambil sampel serta ditindaklanjuti sesuai prosedural.
"Kasus (campak) di Bandung masih relatif aman dan terkendali. Tapi, tetap kami meminta warga tetap waspada dan segera memeriksakan diri jika ada gejala seperti campak," ujarnya.
Berikut sebaran status KLB yang dihimpun Kemenkes:
1. Provinsi Sumatera Barat
Kabupaten Tanah Datar (2 kasus campak)
Kabupaten Agam (3 kasus campak)
Kota Bukittinggi (11 kasus campak)
Kota Pariaman (KLB ke-1, 2 kasus campak)
Kota Pariaman (KLB ke-2, 3 kasus campak)
Kabupaten Pasaman Barat (7 kasus)
Kabupaten Solok (2 kasus)
Kota Padang (4 kasus)
Kabupaten Agam (KLB ke-2, 3 kasus campak) |
Kabupaten Agam (KLB ke-3, 3 campak)
Kabupaten Agam (KLB ke-4, 7 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-2, 2 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-3, 2 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-4, 2 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-5, 2 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-6, 2 kasus campak)
Kota Padang (KLB ke-7, 2 kasus campak)
Padang Pariaman (2 kasus)
Solok (KLB ke-2, 2 kasus)
Kota Sawah lunto (3 kasus)
Kota Padang (KLB ke-8, 2 kasus )
Kota Padang Panjang (KLB ke-1, 2 kasus)
Kota Padang Panjang (KLB ke-2, 2 kasus)
2. Provinsi Aceh
Kabupaten Bireun
3. Provinsi Sumatera Utara
Kabupaten Tapanuli Tengah (3 kasus)
Kota Sibolga (6 kasus)
Kota Medan (KLB ke-1, 3 kasus)
Kota Medan (KLB ke-2, 5 kasus)
Kota Medan (KLB ke-3, 2 kasus)
Kota Medan (KLB ke-4, 2 kasus)
Kabupaten Batu Barat (2 kasus)
Kabupaten Sedang Bedagai (2 kasus)
| Respons Bojan Hodak soal Saddil Ramdani Kecewa Diganti Adam Alis dalam Laga Persib Bandung vs Persis |
|
|---|
| Jalannya Laga Persib Bandung vs Persis Solo: Maung Ngegas dari Awal, Unggul meski hanya 10 Pemain |
|
|---|
| Persib Bandung Menang, Bintang Rp 3,91 Ini Justru Apes Berkali-kali, Berujung Gol Debutnya Dianulir |
|
|---|
| Turbin Angin Hibrida Tenaga Surya dari Limbah Alam, Solusi Penerangan Jalan Ramah Lingkungan |
|
|---|
| UPDATE Klasemen Super League: Persib Bandung Naik usai Kalahkan Persis, Terpaut 1 Poin dari Persija |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/vaksin-campak-ilustrasi-campak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.