Pembunuhan Sekeluarga

Gara-gara Sering Mabuk Darat, S Anak Ai Maemunah Selamat dari Pembunuhan Wowon

Anak Ai Maemunah yang lolos dari pembunuhan itu adalah S yang baru berusia 13 tahun.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Istimewa
Wowon, terduga pelaku pembunuhan berantai yang terjadi di Cianjur dan Bekasi. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Seorang lagi anak Ai Maemunah nyaris saja jadi korban pembunuhan berantai Wowon Erawan dkk.

Anak Ai Maemunah yang lolos dari pembunuhan itu adalah S yang baru berusia 13 tahun.

S merupakan anak Ai Maemunah dengan Didin, suami pertamanya.

Dua kakak S, M Ridwan dan Muhamad Riswandi turut menjadi korban keganasan Wowon dkk di Bekasi.

Ibu dan 2 kakaknya tewas setelah diracun oleh Wowon dkk.

S selamat dari upaya pembunuhan karena menolak diajak pergi ke Bekasi.

Dede Solehudin, salah satu komplotan Wowon para pembunuh berantai ketika pura-pura ikut keracunan di Bekasi, 9 Januari 2023.
Dede Solehudin, salah satu komplotan Wowon para pembunuh berantai ketika pura-pura ikut keracunan di Bekasi, 9 Januari 2023. (ist)

S menolak ajakan Wowon pergi ke Bekasi bersama sang ibu Ai Maemunah, dan kedua Kakaknya M Ridwan (20), Muhamad Riswandi (17) karena merasa tidak enak hati dan sering mabuk dalam perjalanan. 

Akhirnya S ditinggalkan sendirian di sebuah rumah kontrakan di wilayah Cipeyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. 

Setelah Wowon, Ai Maemunah, dan kedua Kakaknya M Ridwan (20), Muhamad Riswandi (17) memutuskan pergi ke Bantar Gebang, Bekasi. 

Baca juga: Mengapa Ibu dan Anak Ini Bisa Dinikahi Wowon Si Pembunuh Berantai? Ternyata Ini Modusnya

"Engga mau ikut ke Bekasi karena sering mabuk perjalanan, dan gak enak perasaan juga  jadi mending nunggu, dan di kasih uang Rp 300 ribu," kata dia di rumah kerabatnya di Kecsmaran Mande, Kabupaten Cianjur, pada wartawan, Senin (23/1/2023). 

Namun setelah empat hari kemudian, lanjur dia, S diantar pulang ke rumah ayahnya di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur dan diantar tetangga di Cipeyeum. 

"Pulang ke sini, diantar pulang sama tetangga di rumah kontrakan Cipeyeum," ucapnya. 

Sementara itu Didin (41) Ayah kandung S mengungkapkan, saat S diantar tetangga di Cipeyeum dalam keadaan shok berat setelah mendengar Ai Maemunah dan kedua Kakaknya meninggal. 

"Saat anak saya pertama kali diantar, keadaanya susah ditanya, sering melamun. Tapi alhamdullilha sekarang udah engga," katanya. (Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi. )

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved