Pembunuhan Sekeluarga

Sosok Solihin, Pelaku Pembunuhan di Bekasi dan Cianjur, Bekerja Sama dengan Wowon dalam Penipuan

Selain Wowon, pelaku pembunuhan berencana menewaskan sekeluarga di Bekasi, adalah Solihin alias Duloh, berikut sosoknya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Istimewa
Sosok Solihin mengawali aksi pembunuhan berencana dan berantai bekerja sama dengan Wowon berawal dari kejahatan penipuan 

TRIBUNJABAR.ID - Selain Wowon, pelaku pembunuhan berantai menewaskan sekeluarga di Bekasi dan Cianjur, adalah Solihin alias Duloh.

Sosok Solihin terungkap terlibat dalam pembunuhan sekeluarga di Bekasi.

Bahkan belakangan terungkap, kasus pembunuhan dilakukan Solihin dan Wowon menggemparkan publik.

Keduanya juga terlibat dalam aksi pembunuhan berantai yang kini ikut terbongkar.

Selain menewaskan 3 korban diduga diracun di Bekasi, kini telah ditemukan empat korban lainnya yang dikubur di Cianjur.

Baca juga: Pejalanan Wowon, Eksekutor Pembunuhan Berantai, Habisi Dua Istri, Mertua, dan Anak-anak di Cianjur

Keempat korban ini ditemukan setelah Tim Forensik dan Apsifor Labfor Polri melakukan pengembangan ke Cianjur.

Kepolisian mendapatkan fakta-fakta pembunuhan keji dilakukan Solihin di rumahnya.

Ketiga korban pembunuhannya dikubur di samping rumahnya yang sudah menjadi kerangka tulang.

Satu korban merupakan balita bernama Bayu.

Kemudian, kedua korban lainnya merupakan dua perempuan bernama Noneng dan Wiwin.

Kemudian satu korban lagi yang kini ditemukan di rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang.

Diketahui satu korban tersebut bernama Farida (35) yang diaku sebagai istri sekaligus anak tiri Wowon.

Belakangan jasad Farida terbongkar dikubur di dalam rumah yang sudah ditutup tanah dan dipasangi keramik di kontrakan seorang warga. 

Saat warga membongkar lantai rumah yang menjadi tempat mengubur jenazah di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023). 
Saat warga membongkar lantai rumah yang menjadi tempat mengubur jenazah di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).  (Tribun Jabar/Fauzi Noviandi)

Tak hanya itu, masih ada dua lagi korban pembunuhan lainnya yang berada di Garut, yang jenazahnya sempat dibuang ke laut.

Kemudian ada juga satu korban selamat dalam kasus keracunan di Bekasi, namun kini diduga turut terlibat aksi kejahatan bersama Solihin dan Wowon.

Dengan banyaknya korban pembunuhan tersebut, tak sedikit yang penasaran sosok para pelaku, termasuk Solihin.

Pasalnya, berdasarkan kesaksian warga, sosok Solihin selama ini dikenal seperti masyarakat umumnya.

Namun, kini aksi kejahatan terbongkar, terungkap sosok Solihin pernah pekerjaan keji. 

Dalam kesaksian Ketua RW di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.sosok Solihin dikenal sebagai pedagang.

Diketahui, sosok Solihin sehari-hari bekerja sebagai pedagang cincau.

Sementara itu, Wowon dikenal sempat menjadi penjual buah di Cibeber, Cianjur.

“Sepengetahuan saya, Solihin itu jualan es cincau di Bekasi. Kalau Wowon dulunya pernah jualan buah di daerah Cibeber, Cianjur,” ujar Dedi.

Namun, belakangan terungkap pekerjaan lain yang menjadi latar belakang aksi kejahatannya adalah Solihin diindikasikan sebagai penipu.

Ternyata selama ini Solihin alias Duloh bersama Wowon pelaku penipuan.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Cianjur, 1 Lagi Jenazah Ditemukan, Istri Sekaligus Anak Tiri Wowon

Solihin dan Wowon, mengawali aksi kejahatannya dengan melakukan penipuan pada orang terdekatnya di Cianjur Jawa Barat.

Pelaku Wowon alias Aki telah bekerja sama dengan Solihin melakukan penipuan.

Wowon dan Solihin
Wowon dan Solihin mengawali aksi pembunuhan berencana dan berantai berawal dari kejahatan penipuan

Adapun penipuan tersebut dilancarkan dengan modus pelaku mengaku mempunya keahlian yang dapat menggandakan harta.

Ia berdalih dengan ilmu supranatural guna menyakinkan para calon korban.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

"Sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya," lanjut dia.

Aksi para tersangka yang melakukan penipuan tersebut pun telah dilakukan sejak lama.

Polisi menduga terdapat korban yang dibunuh para pelaku pada 2020 silam.

Solihin dan Wowon Dikenal Ramah

Warga di sekitar rumah Wowon dan Solihin Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur mengenal Solihin dan Wawan sebagai warga yang ramah.

Hal ini diungkap oleh tetangganya bernama Yuyun Mulyani (62).

Menurut Yuyun, Wowon sering mengikuti acara keagaaman di sekitar rumahnya. 

Tidak hanya itu, Wowon laki-laki berusia sekitar 60 tahun tersebut pun dikenal telaten dan rajin.

Dia juga memperbaiki rumahnya sendiri. 

"Kalau di sini sering dipanggil Mang Wowon. Sehari-harinya dia biasa saja, tidak ada mencurigakan. Kesibukan keseharianya dia bekerja di tempat penggilingan beras," kata Yuyun Mulyani (62) tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande RT 02/05. 

Selain itu, Wowon hampir setiap pagi sering mengantarkan anak pertamanya pergi ke sekolah.

Setelah itu dia diam di rumah lalu menyiram tanaman di depan rumahnya. 

"Kalau ada kegiatan masyarakat dia ikut, termasuk kegiatan keagaman seperti tahlil dia suka datang," tutur Yuyun. 

Sementara Solihin tersangka lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan berantai dikenal sebagai penjual es cincau di Bekasi. Dia jarang berada di rumahnya. 

Solihin pulang ke rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, setiap satu minggu sekali.

Dia sering diam di rumahnya. 

"Paling dia pergi ke masjid untuk menunaikan salat berjemaah," katanya. Yuyun.

Baca juga: Terkuak Siasat Wowon Cs Rancang Rencana Habisi Nyawa Keluarga di Bekasi, Sampah Plastik Jadi Bukti

Singgah di Rumah Kontrakan

Sosok Solihin juga dikenal pernah singgah menjadi warga Kampung Babakan Curug, Kecamatan Ciranjang.

Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, Rahmat, mengatakan Solihin dan Wowon sempat mengontrak di wilayahnya.

"Wowon mulai mengontrak pada 2021. Wowon mengaku perempuan tersebut merupakan anak sekaligus istrinya," kata dia. 

Ketua RT itu mengatakam Wowon dan Solihin mengontrak hampir selama lima bulan.

Saat pertama kali datang, rumah itu ditempati empat orang, terdiri atas Solihin, Farida, dan anaknya. 

"Saat pertama kali datang tinggal empat orang. Solihin, kemudian seorang perempuan yang diakui sebagai anaknya, kemudian Wowon sebagai mantunya, dan seorang anak balita," kata dia. 

Setelah itu, lanjut dia, Wowon sudah jarang terlihat datang.

Sedangkan Solihin kerap pergi setiap malam dan meninggalkan korban bersama anaknya.

"Kalau Wowon datangnya setiap seminggu sekali. Katanya kerja, jadi tidak bisa pulang setiap hari. Kalau Solihin pergi setiap sore dan pulang subuh. Jadi yang perempuan sama anaknya hanya berdua di rumah," kata dia.

Dia mengatakan, Solihin dan Wowon tidak memberitahu pada pihak RT saat meninggalkan kontrakan. 

"Datangnya lapor, tapi saat pergi tidak lapor. Jadi tidak tahu mereka semua pindahnya kapan dan bersama-sama atau tidak," kata dia. 

Dia mengaku kaget mengetahui perempuan yang mengontrak bersama Wowon dan Solihin tewas serta dikubur di rumah kontrakan tersebut.

Artikel ini diolah dari Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved