Jelang Tahun Baru Imlek, Dodol Cina di Bandung Makin Diburu, Kini Produksinya Capai 1 Ton per Hari

Produksi kue keranjang atau di Bandung diķenal dodol Cina atau dodol Imlek menjelang Tahun Baru Imlek meningkat sehingga produksinya mencapai 1 ton

Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/TIAH SM
Suasana produksi kue keranjang Tak Kie di Jalan Pajagalan, Kota Bandung, Rabu (18/1/2023). Produksi kue keranjang atau di Bandung diķenal dodol Cina atau dodol Imlek menjelang Tahun Baru Imlek meningkat sehingga produksinya mencapai 1 ton per hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Produksi kue keranjang atau di Bandung diķenal dodol Cina atau dodol Imlek, yang masih bertahan produksi di Jalan Pajagalan dengan label Tak Kie.

Permintaan kue keranjang menjelang Tahun Baru Imlek meningkat sehingga produksi pabrik milik Vincent Julianto (31) mencapai 1 ton per hari.

"Permintaan meningkat baru tahun ini. Sebelumnya sedikit apalagi saat pandemi permintaan sepi," ujar Vincent di Jalan Pajagalan, Rabu (18/1/2023).

Menurut vincent, pabrik yang kini dikelola secara turun menurut merupakan generasi ke empat dan bisa bertahan karena tidak merubah resep sehingga pelanggan terus bertambah.

"Pertama yang dirikan pabrik bapak kakek saya yaitu Benny Ruslianto, kemudian.dilanjutkan Kakek saya Tek Siong,dan dilanjut Bapak Saya Tek Kie, sekarang saya sebagau generasi ke-4," ujarnya.

Baca juga: Mau Coba Kuliner Imlek? Dari Sup Asparagus dan Chinese Fried Rice dengan Tradisi Ye Sang di Sini

Kue keranjang dengan bahan dasar ketan dan gula pasir diproduksi hanya satu bulan jelang Tahun Baru Imlek.

Vincent memgatakan, ia produksi dodol sejak pertengahan Desember mengambil pekerja warga sekitar yang setiap tahun dipanggil untuk bekerja satu bulan.

Dodol yang diproduksi ada tiga pilihan rasa yakni orisinal, pandan, dan aroma kulit jeruk.

Dodol tersebut dijual dengan harga berkisar Rp 18.500 - 40.000.

Ada juga dodol keranjang yang disusun bertingkat untuk ditaruh di altar sembahyang.

Menurut Vincent, dodolnya bisa bertahan satu tahun karena saat diolah betul-betul matang dan lembut tanpa bahan pengawet.

"Biasanya pas Tahun Baru Imlek dimakan setengah, setengah lagi dimakan tahun baru selanjutnya agar panjang umur," ujarnya.

Baca juga: 30 LINK Twibbon Tahun Baru Imlek 2023 dan Cara Menggunakannya, Bagikan di Medsos 22 Januari

Dodol yang diproduksi tak dijual di pasar atau supermarket. Semuanya khusus menerima pesanan dengan ukuran paling kecil 330 gram dan 500 gram.

Pemilihan bahan untuk dodol harus bagus dan bersih baik ketan maupun gula pasir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved