Satu Keluarga di Bekasi Keracunan
Misteri Satu Keluarga Keracunan, Dimana Keberadaan WWN? Mantan Suami Korban Sebut Ada Kejanggalan
Ibu dan 2 anaknya meninggal keracunan di rumah kontrakan mereka di Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Misteri satu keluarga keracunan hingga 3 orang meninggal belum terungkap sepenuhnya. Seperti diketahui, Ibu dan 2 anaknya meninggal keracunan di rumah kontrakan mereka di Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).
Tiga dari lima orang yang berasal dari Cianjur itu ditemukan dalam rumah sebelum meninggal dalam perawatan.
Menurut keterangan salah satu korban ketika ditolong tetangganya, mereka sudah mengalami sakit perut dan diare sejak malam sebelum paginya ditemukan yakni Rabu (11/1/2023) malam.
Belum diketahui apa penyebab korban keracunan hingga tiga orang meninggal tersebut.
Namun, mantan suami almarhumah Ai, ibu yang meninggal, mengaku curiga dan merasa janggal dengan kasus keracunan tersebut.
Didin, mantan suami Ai kini mempertanyakan dimana keberadaan WWN, suami baru Ai.

Selain keberadaan WWN, Didin juga mempertanyakan dua motor yang diketahui raib usai kejadian.
Didin adalah mantan suami dari korban Ai sekaligus ayah kandung dari korban lainnya, M Ridwan dan Muhammad Riswandi.
Diketahui, sekeluarga ini keracunan dan ditemukan para tetangga di Bantargebang, Kota Bekasi, dalam kondisi tergeletak lemas dengan mulut berbusa.
Baca juga: Apa Penyebab Satu Keluarga di Bekasi Keracunan? Tetangga Ungkap Apa yang Terjadi
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni ibu Ai Maemunah (40) serta dua anaknya M Ridwan (20) dan Muhamad Riswandi (17).
Mereka sebelumnya ke Bekasi dibawa oleh WWN, suami almarhumah Ai.
WWN merupakan ayah tiri dari korban M Ridwan dan Muhamad Riswandi.
Namun hingga kini WWN belum diketahui keberadaannya dan menghilang bersama dengan dua motor yakni Beat dan Scoopy.

Ayah kandung M Ridwan dan Muhamad Riswandi, Didin langsung berangkat menjemput jenazah mantan istri dan dua anaknya ke Jakarta begitu mendengar kabar duka tersebut.
Setibanya lagi di Cianjur, wajah Didin masih terlihat kelelahan.
Ia amat kaget dan terpukul mendapat kenyataan dua anak kandungnya meninggal dunia.
"Kejanggalan ada, anak dan mantan istri saya katanya meninggal kena racun setelah minum kopi, yang saya pertanyakan kemana WWN, ia menghilang membawa motor setelah kejadian ini," kata Didin seperti dilansir TribunJabar.
Selesai menguburkan para jenazah, warga dan kerabat langsung pulang ke rumah masing-masing dan sebagian ada yang berkumpul mengobrol di sebuah warung.
Jenazah Dimakamkan di Cianjur
Sementara itu jenazah korban dimakamkan di Kampung Sudimampir, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat (13/1/2023) malam.
Mereka tiba dengan dibawa tiga ambulans sekitar pukul 21.00 WIB.
Ketiga jenazah yang terdiri dari seorang ibu dan dua anaknya itu langsung disalatkan oleh para pelayat yang sudah hadir di masjid terdekat.
Selesai menyalatkan tiga jenazah langsung diangkat menuju tempat pemakaman umum.
Warga dan kerabat mengantar hingga ketiga jenazah tersebut dimakamkan.
Awal Mula Penemuan Satu Keluarga Tewas
Diketahui warga mendengar suara yang janggal sebelum ditemukannya satu keluarga terkulai lemas dengan mulut berbusa di Bekasi.
Samar-samar warga mendengar suara mengerang atau mengeluh kesakitan dari dalam rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (12/1/2023) pagi.
Warga sekitar, Ami mengatakan setelah mendengar adanya suara rintihan, salah satu warga sempat memanggil-manggil ke arah kontrakan itu.
Namun, panggilan itu tak bersambut.
Warga berinisiatif untuk membuka sendiri pintu rumah kontrakan itu.
Begitu dibuka, warga terkejut melihat dua orang tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi mulut penuh busa.
"Nah dari situ ada 2 orang yang sedang tergeletak di dalam dalam rumah kontrakan di ruang tamu dalam keadaan mulutnya berbusa. Langsung rame dah itu akhirnya warga nyamperin," kata Ami seperti dikutip Wartakota, Kamis (13/1/2023).
Keluarga yang ditemukan tidak sadarkan diri diduga keracunan baru menempati rumah tersebut sejak dua pekan lalu.
Mereka menurut informasi warga setempat, merupakan perantau asal Cianjur.
Terdiri dari satu orang wanita dewasa, tiga orang laki-laki dewasa dan anak di bawah umur berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, identitas keluarga bernama M Dede Soleh, Yeni Nur'sadah, Ridwan Abdul Muiz, Neng Risti Nuraeni dan satu orang belum diketahui identitasnya.
Korban Tewas Bertambah
Pihak kepolisian sempat mengumumkan ada dua orang yang meninggal dunia saat awal peristiwa itu.
Namun korban meninggal dunia bertambah satu orang setelah menjalani perawatan medis hingga Jumat (13/1/2023).
Hal ini disampaikan Humas RSUD Bantargebang Kota Bekasi Sandy Romadoni.
Baca juga: Sekeluarga Keracunan Makanan di Bekasi Baru Tinggal Seminggu, Begini Kesaksian Tetangga
Seluruh korban sempat mendapatkan pertolongan medis sejak pertama dievakuasi, Kamis (12/1/2023) kemarin.
"Memang saat ini sudah tiga orang yang meninggal untuk pasien yang keracunan, jam 1 malam tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri sama polisi," kata Sandy.
Saat ini tersisa satu orang pasien dewasa dan anak di bawah umur perempuan yang masih menjalami perawatan di RSUD Bantargebang.
"Sudah ada perkembangan, namun belum sepenuhnya sadar. Untuk yang anak ini masih di ruang rawat inap, sudah membaik," terang Sandy.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keluarga Korban Ungkap Kejanggalan Satu Keluarga Tewas di Bekasi: Sang Ayah Menghilang Bawa Motor
2 Hari setelah Penemuan Satu Keluarga Keracunan, Wowon Ternyata Sempat Pulang ke Cianjur |
![]() |
---|
Fakta Wowon Suami Ai Maemunah yang Tewas Keracunan, Hobi ke Dukun Pengganda Uang, Terjerat Rentenir |
![]() |
---|
Update Kasus Satu Keluarga Keracunan, Ini Permintaan Keluarga Korban pada Polisi |
![]() |
---|
Kejanggalan Kasus Satu Keluarga Keracunan di Bekasi, Suami Korban Menghilang, Kini Dicari Polisi |
![]() |
---|
Sosok WWN Suami Korban Keracunan di Bekasi yang Kabur, Berperangai Tak Baik dan Punya Banyak Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.