Petani Cabai di Purwakarta Harus Merogoh Kocek Lebih untuk Pertahankan Tanamannya Hingga Masa Panen

"Ada beberapa tanamanan yang terkena hama dan itu bisa meyebar, karena itu saya rutin menyemprot fungisida"

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Petani cabai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta terancam rugi karena tanamannya tercemar hama petak, Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Petani cabai di Kabupaten Purwakarta terancam merugi jutaan rupiah. Pasalnya, saat ini hama petak dan lalat buah kian merebak di masa panen.

Mengatasi hal tersebut, petani di Purwakarta memilih untuk meningkatkan penggunaan obat pembasmi hama atau fungisida.

"Hasilnya (cabai) ini jadi lumayan bagus, cuman ada kendalanya, yakni harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk pemeliharaan, karena penggunaan fungisida dan lainnya," ujar Rahmat salah satu petani cabai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Kamis (12/1/2023).

Petani cabai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta terancam rugi karena tanamannya tercemar hama petak, Kamis (12/1/2023).
Petani cabai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta terancam rugi karena tanamannya tercemar hama petak, Kamis (12/1/2023). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Rahmat mengatakan, untuk menjaga tanaman cabai hingga masa panen, ia mengaku perlu menghabiskan satu kilogram cairan fungisida dalam satu hari. Padahal, dalam waktu normal, carian fungisida satu kilogram tersebut bisa untuk waktu satu minggu.

"Ada beberapa tanamanan yang terkena hama dan itu bisa meyebar, karena itu saya rutin menyemprot fungisida. Biasanya satu kilogram itu bisa untuk satu minggu, tapi karena saat ini banyak hama, jadi habis untuk sehari atau 2.000 tanaman cabai yang ada," ucapnya.

Baca juga: Petani Gagal Panen, Pasokan Cabai Rawit ke Pedagang di Bandung Barat Minim dan Harganya Jadi Mahal

Meski Meski harus merogoh kocek lebih dalam, petani dapat sumringah karena harga cabai di tingkat pasar masih tinggi. Hal ini dapat mengganti biaya penyemprotan yang sebelumnya di keluarkan oleh para petani.

"Alhamdulillah katanya sih harga masih tinggi, jadi bisa tertolong," ujar Rahmat.

Baca juga: Awal Tahun Ini, Petani Cabai Majalengka Girang, Panen Maksimal Dihargai Mahal

Diketahui harga cabai merah di pasar tradisional Purwakarta masih di harga Rp 80 ribu perkilogrammnya, sedangkan untuk cabai rawit merah dijual seharga Rp 90 ribu perkilogrammnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved