POPULER JABAR Bocah 5 Tahun di Sukabumi Bibirnya Sobek Kena Lato-lato, Padahal Cuma Nonton
Berkaca pada kasus yang dialami Agnia, Ading mengimbau para orang tua untuk lebih hati-hati dalam membelikan mainan untuk anak.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menjelaskan kebenaran yang terjadi atas informasi yang menyebar di sosial media.
“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah, waktu itu hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato di sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Rudiansah memberikan imbauan kepada seluruh madrasah untuk melarang pelajarnya membawa mainan Lato-lato yang saat ini sedang
viral.
Bukan tanpa alasan, larangan membawa mainan Lato-lato tersebut tentunya ada beberapa pertimbangan dan alasan, salah satunya dampak negatif dari permainan lato-lato yang dapat membahayakan para pemainnya terutama anak kecil.
Karena diketahui bola dari mainan Lato-lato tersebut terbilang cukup keras, yang apabila terkena pantulan yang kerang ke bagian tubuh dapat mengakibatkan pemainnya lebam- lebam ataupun benjolan.
"Bahkan bukan hanya itu, beberapa waktu yang lalu, sempat didengar informasi satu bocah laki-laki berusia 8 Tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, yang harus menjalani operasi mata setelah mainan Lato-lato yang dimainkannya pecah, dan serpihannya menancap di matanya,"terang Rudiansah.
Oleh sebab pertimbangan dampak bahaya tersebut, Rudiansah mengatakan pihaknya akan memberikan edaran surat imbauan terkait larangan membawa mainan Lato-lato di Madrasah.
"Adapun pertimbangan yang kami ambil terkait larangan membawa mainan Lato-lato ke sekolah/madrasah yakni agar siswa belajar lebih konsentrasi, kemudian untuk menghindari kemungkinan terjadinya bahaya pada siswa, sehubungan terjadinya
korban pada anak-anak saat bermain Lato-lato"terang Rudiansah.
Untuk itu, Rudiansah berharap peran serta Kepala Madrasah, para guru dan orang tua turut mengawasi anak-anaknya dalam hal bermain.
"Untuk di sekolah/madrasah, kami berharap peran serta dewan guru untuk mengawasi para siswa dalam bermain, terutama permainan yang dapat membahayakan. Jangan sampai ada siswa/anak kita yang menjadi korban dari permainan Lato-lato yang saat ini viral. Kita bukan melarang mainan tersebut, namun mainkan lah sesuai kondisi dan tempat serta pengawasan orang tua," ujarnya.
Bupati Kubu Raya Akan Keluarkan Edaran Soal Lato-lato
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menanggapi serius terkait permainan Lato-lato yang menciderai mata kiri AN.
Keseriusan Bupati Muda, akan segera ditangani dan dibantu dalam pengobatan dengan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya mem-follow up perawatan dan kesehatan AN.
"Nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjutinya. Sudah saya informasikan hal ini ke Pak Marijan (Kadiskes KKR, red),"kata Muda Mahendra.
Terkait peristiwa anak yang terkena dampak permainan lato-lato tersebut, Bupati Muda
akan mengeluarkan surat edaran.
"Nanti kita akan keluarkan surat edaran, agar tidak membawa mainan serupa atau yang dapat menganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah," ungkap Muda. (M Rizal Jalaludin)
Affan Meninggal Dilindas Rantis Brimob, Ojol Sukabumi Minta Listyo Sigit Mundur dari Jabatan Kapolri |
![]() |
---|
Sosok Umar, Driver Ojol asal Sukabumi Korban Kekerasan Aparat saat Demo di Jakarta, Kepala Diinjak |
![]() |
---|
Kondisi Umar Ojol asal Sukabumi yang Dikeroyok Polisi saat Demo, Injakan di Kepala dan Badan Luka |
![]() |
---|
Ikatan Batin Saudara Kembar Ojol Sukabumi Korban Demo: Usman Rasakan Firasat Buruk Sebelum Musibah |
![]() |
---|
Wajah Kosong Yoyoh, Ibu Ojol Sukabumi Korban Demo yang Baru Tahu Anaknya Dianiaya Aparat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.