Tilang Manual Dinilai Bisa Beri Efek Jera, Bakal Diberlakukan Lagi di Bandung?
Tania (41), warga Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, mengaku setuju jika tilang manual kembali diberlakukan.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - KEMUNGKINAN pemberlakuan kembali tilang manual di Bandung mendapat respons beragam dari masyarakat.
Tania (41), warga Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, mengaku setuju jika tilang manual kembali diberlakukan.
Menurutnya tilang manual sangat bermanfaat demi ketertiban lalu lintas. Sebab, sejak tilang manual ditiadakan, ujarnya, banyak pengguna lalu lintas yang seolah "merdeka" dan bebas melakukan pelanggaran lalu lintas karena merasa tidak ada petugas yang akan menilang.
"Itu hanya contoh kecil saja. Sejak dihilangkannya tilang manual, saya melihat kesadaran warga akan taat berlalu lintas menjadi hilang, bahkan seolah merasa bebas," ujar Tania ketika ditemui di Alun-alun Bandung, Selasa (3/1).
Nia menegaskan kehadiran petugas lalu lintas yang dapat melakukan penindakan tilang terhadap para pelanggar lalu lintas masih sangat dibutuhkan saat ini. Kehadiran para petugas dapat membuat mereka yang hendak melanggar takut dan berpikir kembali untuk melakukan pelanggaran.
"Kalau ada petugas yang siap memberikan tilang di tempat, saya rasa kesadaran masyarakat akan kembali menjadi lebih baik dibanding sekarang yang makin carut-marut. Tilang manual perlu untuk memberikan efek jera, disiplin, dan tentunya lebih mengedepankan mentaati aturan lalu lintas agar lebih aman dan tertib," ujarnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Rizal Iskandar (42). Warga Rancamanyar yang sehari-hari berprofesi sebagai guru, ini menyatakan persetujuannya jika tilang manual kembali diberlakukan.
"Saya sangat setuju ada lagi tilang manual. Coba kita lihat, selama ini ketika tilang manual diberlakukan saja, banyak oknum pengguna jalan raya yang seperti menganggap enteng aturan lalu lintas, melanggar rambu dan mengabaikan aturan."
"Apalagi ketika tilang manual ditiadakan, para pelanggar ini semakin semena-mena, semaunya sendiri di jalan raya," kata Rizal di temui di kawasan Kebon Kalapa.
Baca juga: Tilang Manual Rencananya Diberlakukan Lagi di Bandung, Gara-gara Banyak Pengendara Ngawur
Rizal mengatakan keberadaan tilang elektronik masih belum bisa diberlakukan efektif di negara ini karena jumlah alat, sumber daya manusia, dan penindakannya masih belum optimal.
Menurut dia ada baiknya tilang elektronik saat ini diiringi dengan penindakan tilang manual di jalan raya.
"Kalau bisa jalan dua-duanya (tilang elektrik dan manual), kenapa tidak? Jalankan saja. Kalau hanya mengandalkan tilang elektronik, yakin deh, kondisi jalan raya yang semrawut tak akan pernah selesai. Setidaknya untuk saat ini," ujarnya.
Namun, pendapat berbeda diungkapkan Adi (48), warga Jalan Buahbatu, Kota Bandung. Ia mengakui, memang masih banyak kendala dalam pemberlakuan tilang elektronik. Namun, menurutnya, hal itu tak lantas membuat Polri kembali ke belakang dengan memberlakukan lagi tilang manual.
"Kendala tilang elektronik sebenarnya lebih pada masih minimnya peralatan pendukungnya. Menurut saya, hal itu yang pembenahannya harus dipercepat, bukan kembali memberlakukan tilang manual," ujarnya.
Pada masa-masa transisi, menurut Adi, upaya para pengguna lalu lintas untuk coba-coba melanggar pasti akan terjadi. "Namun, hal itu pasti akan segera berkurang ketika mereka telah merasakan akibat dari pelanggarannya, misalnya didenda sekian rupiah, atau dipenjara karena tak bisa membayar denda. Kalau sanksinya hanya ditegur, pasti akan banyak yang melanggar," ujarnya.
JADWAL Super League Hari Ini, Top Skorer Persib Bandung Musim Lalu Siap Akhiri Tren Negatif |
![]() |
---|
Dari Infak Rp 500 Per Hari, SMAN 1 Padalarang Berangkatkan Guru dan Siswa ke Tanah Suci |
![]() |
---|
Sosok Nyanyang, Legenda Persib Bandung yang Meninggal Dunia, Pernah Bawa Tim Juara Perserikatan |
![]() |
---|
Diam di Atas Tower Lebih dari 7 Jam, Remaja di Cangkuang Bandung Diduga Curi Perangkat Sinyal |
![]() |
---|
Persib Bandung Deja Vu, Gagal Lagi Kalahkan Lion City di Kandang, Ada Peran Sosok yang Sama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.