Kisah Zaenudin Dikejar Lumpur Setinggi Leher Saat Banjir Bandang Sumedang, Selamat Karena Berteriak

Rumah Zaenudin terbilang ada di bagian atas di Kampung Cisurupan, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang. Di seberangnya, 7 rumah rata dengan tanah

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Kondisi bekas banjir bandang di depan rumah milik Zaenudin (50) di Kampung Cisurupan, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Zaenudin (50) tampak sedang membersihkan rumahnya di antara rumah-rumah yang terdampak banjir bandang, Selasa (20/12/2022).

Rumah Zaenudin terbilang ada di bagian atas di Kampung Cisurupan, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang. Di seberang rumah Zaenudin ini, sebanyak 7 rumah rata dengan tanah.

Dibantu petugas dari BPBD Sumedang, BBWS Citarum, dan relawan, Zanudin membersihkan rumahnya dengan cara disiram menggunakan air dari mesin pompa diesel.

"Kejadian ini tak akan saya lupa. Kalau saya sekeluarga tak diselamatkan Allah SWT, saya sudah tak ada sekarang ini," kata Zaenudin kepada TribunJabar.id.

Baca juga: Hari Keempat Usai Banjir Bandang, Normalisasi Sungai Cisurupan Sawahdadap Sumedang Berlanjut

Saat banjir bandang melanda, Sabtu (17/12/2022) sopir angkot itu sedang berada di teras rumahnya.

Mobil angkotnya terparkir di garasi di pinggir teras rumah.

"Saya sedang lihat banjir. Biasa kalau hujan di sungai ini memang banjir, tapi cuma air. Ini banjirnya kok sama lumpur dan batang-batang pohon," katanya.

Dia kemudian meminta Mimi, istrinya dan Cecep Ijay, anaknya untuk naik ke lantai dua agar selamat dari banjir yang secara mendadak masuk rumah.

Di dalam rumah air sudah setinggi leher Zaenudin.

Dan dia tak bisa lari sebab tangga yang tadi dia gunakan naik sudah terendam lumpur.

"Sejam lebih saya teriak-teriak. Akhirnya datang pertolongan. Ada tangga bambu dari lantai dua rumah," katanya.

Kondisi rumahnya ada yang jebol.

Suasana di Kampung Naringgul pasca-banjir bandang di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore.
Suasana di Kampung Naringgul pasca-banjir bandang di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore. (Tribun Jabar/ Kiki Andriana)

Dia mengaku beruntung sebab konstruksi rumah dari beton sehingga tidak terlalu rusak seperti rumah-rumah lainnya.

Baca juga: Pilu Nadine Kehilangan Ibu dan Kakaknya akibat Banjir Bandang Sawahdadap Sumedang, Sang Ayah Lemas

"Angkot juga entah hidup atau tidak. Sudah kotor masuk lumpur ke mesin," katanya. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved