Gejala Corona Subvarian Omicron BF.7 yang Dominasi Penyebaran di Beijing, Terdeteksi di Inggris
Virus corona subvarian Omicron BF.7 sudah terdeteksi di Inggris. Varian ini mendominasi penyebaran di Beijing, Cina, saat ini.
TRIBUNJABAR.ID - Virus corona subvarian Omicron BF.7 sudah terdeteksi di Inggris. Varian ini mendominasi penyebaran di Beijing, Cina, saat ini.
Menurut laporan, BF.7 di Cina memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian Omicron lain.
BF.7 juga dilaporkan menular lebih cepat dan memiliki masa inkubasi lebih pendek.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, BF.7 adalah sebutan singkat untuk subvarian BA.5.2.1.7.
Subvarian ini merupakan turunan dari Omicron BA.5 yang menjadi varian paling dominan di Beijing.
"Dan menjadi kontributor peningkatan kasus infeksi Covid-19 di Cina," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Dibandingkan subvarian lain, masa inkubasi BF.7 jauh lebih pendek, yakni rata-rata 2-3 hari.
Baca juga: Puncak Omicron Subvarian XBB di Bandung Desember 2022-Januari 2023, Bisa 20 Ribu Kasus Per Hari
Bukan hanya itu, kemampuan BF.7 untuk melakukan reinfeksi atau menginfeksi ulang orang yang sudah pernah terkena atau sudah mendapatkan vaksinasi juga lebih tinggi.
Dicky menjelaskan, angka reproduksi dasar BF.7 di China antara 10-18.
Angka itu, menurut dia, setara dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi dari subvarian Omicron sebelumnya.
"Artinya, di Cina, satu orang yang terinfeksi BF.7 bisa menularkan pada sekitar 10-18 orang lainnya," tutur dia.
Berdasarkan riset, Dicky menyebut bahwa rata-rata reproduksi dasar Omicron atau turunan sebelumnya berada di kisaran angka 5.
Kehadiran subvarian Omicron BF.7 inilah yang membuat Cina pertama kali menemukan angka reproduksi begitu tinggi. Kendati begitu, dia mengingatkan, angka reproduksi dipengaruhi modal atau lanskap imunitas suatu negara.
"Sehingga ini bisa menandakan bahwa modal imunitas di Cina lemah, membuat mereka sangat rentan terhadap kehadiran BF.7," ungkap Dicky.
"Bisa saja berbeda ketika BF.7 ini hadir di negara dengan modal imunitas relatif tinggi," lanjut dia.
Baca juga: Waspada Kasus Covid-19 di Indramayu Meningkat Lagi, Disebabkan Covid-19 Omicron Subvarian Baru XBB?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-virus-corona__0107.jpg)