Polemik Jumlah Korban Gempa Cianjur, Gubernur Ridwan Kamil Minta Pegang Saja Data BNPB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, angkat bicara soal jumlah korban jiwa gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Snein (21/11/2022).
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, angkat bicara soal jumlah korban jiwa gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Snein (21/11/2022).
Belakangan, Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebut korban jiwa akibat gempa itu mencapai 600 orang.
Herman menyebutkan jumlah 600 korban jiwa tersebut karena saat kejadian banyak keluarga yang berinisiatif langsung memakamkan tanpa melaporkan ke rumah sakit atau puskesmas.
Sementara data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban gempa Cianjur itu hanya 334 orang.
Menanggapi pernyataan Herman, Ridwan Kamil mengatakan, jika bupati menyatakan jumlah korban jiwa itu lebih dari data yang awal, maka tinggal menunggu waktu untuk diverifikasi oleh BNPB.
"BNPB melaporkan yang dilaporkan, kalau Pak Bupati menyatakan ada yang tidak dilaporkan tapi meninggal dunia," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di SMAN 1 Cimahi, Selasa (13/12/2022).
Atas hal tersebut, kata Emil --sapaannya--, soal jumlah korban gempa Cianjur yang meninggal dunia itu untuk sementara ini harus tetap memegang data dari BNPB
"Untuk dilakukan kroscek karena setiap hari yang dikutip media kan data BNPB," katanya.
Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Kini Jadi 602 Orang, Banyak yang Tak Dilaporkan
Emil mengatakan, butuh waktu sehari sampai dua hari untuk melakukan kroscek data yang disampaikan Bupati Cianjur dengan data yang dikantongi BNPB.
Hasil kroscek tersebut akan langsung disampaikan ke publik.
"Mudah-mudahan segera ada hasilnya (kroscek data), nanti data terakhir yang akan kita sampaikan pada publik," ucap Emil.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Satu Lagi Jenazah Teridentifikasi, Sisa 15 Jenazah yang Belum
Terkait perbedaan data ini, pihaknya memastikan tidak ingin menutup-nutupi atau mengecilkan jumlah korban. Hanya saja soal jumlah korban yang disampaikan bupati itu karena ada yang tidak dilaporkan dan langsung dikuburkan.
"Seringkali itu tadi, kata Pak Bupati ada yang tidak dilaporkan, tapi langsung dikuburkan. Tetapi yang dikonsumsi datanya oleh publik itu yang dilaporkan," ujarnya. (*)
Baca berita lainnya di GoogleNews