Kasus Ferdy Sambo
Daftar Pengakuan Putri Candrawathi Terbaru: Dibanting Brigadir J 3 Kali hingga Dipaksa Ferdy Sambo
Sejumlah pengakuan yang disampaikan Putri Candrawathi termasuk bantahan-bantahan saksi yang sebelumnya dihadirkan di pengadilan.
“Tidak,” jawab Putri.
“Tidak tahu juga? Tidak ada yang ngasih tahu anda?” cecar Jaksa.
“Tidak,” kata Putri menegaskan.
Menurut jaksa, dari hasil tes poligraf, Putri Candrawathi cenderung berbohong terkait hubungannya dengan Brigadir J.
“Di sini indikasi berbohong, bagaimana dengan itu?” tanya Jaksa.
“Saya tidak tahu itu,” kata Putri kembali menegaskan.
“Anda tidak tahu sama sekali?” tanya Jaksa kembali.
“Tidak,” ujar Putri Candrawathi bersikeras dengan jawabannya.
4. Bantah Kuras Rekening
Putri Candrawathi (PC) membantah memerintahkan terdakwa Ricky Rizal untuk memindahkan atau menguras saldo dalam rekening atas nama Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang berisi uang Rp200 juta.
Baca juga: Putri Candrawathi Berbohong soal Tak Selingkuh dengan Brigadir J, Berdasarkan Hasil Tes Poligraf
Putri menyebut dirinya cuma meminta Ricky mengaturnya saja.
Ia tidak tahu jika Ricky menafsirkan pernyataannya dengan memindahkan uang yang ada dalam rekening Brigadir J.
"Saya menyampaikan dek aturkan saja, karena saya yakin dan percaya kepada dek Ricky, karena dia anak yang baik dan yang pintar dan dia sudah lama ikut sama saya," terang Putri.
Namun hakim langsung mengatakan bahwa pernyataan Putri tersebut tak sesuai dengan keterangan dari Ricky yang disampaikan pada sidang sebelumnya.
5. Sosok Misterius Koh Elben
Putri Candrawathi mengakui mengenal Koh Elben.
Nama Koh Elben muncul dalam kesaksian Bharada Richard Eliezer alias Bharada E di persidangan beberapa waktu lalu.
Koh Elben merupakan sosok dibicarakan dalam kasus perempuan misterius menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Putri mengatakan bahwa Koh Elben adalah teman dari suaminya, Ferdy Sambo.
Namun dia tidak tahu persis soal profesi dari Koh Elben.
"Kenal (Koh Elben), temannya suami saya. Saya kurang tahu persis ya sebagai apa tapi yang saya tahu dia teman suami saya," kata Putri.
Ia menuturkan bahwa Koh Elben pernah tak sengaja bertemu dengan dirinya dan Ferdy Sambo di Bali.
Kemudian, keduanya pun melakukan libur bersama.
"Bukan berwisata bersama tapi kebetulan ketemu di sana, kami sedang berlibur di sana," jelasnya.
Tak hanya itu, Putri mengakui pernah bertemu dengan Koh Elben beberapa kali di sejumlah tempat.
Satu diantaranya pertemuan di rumahnya di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
"Saya kurang jelas kapannya karena sudah beberapa kali ketemu. (Pertemuan) tahun 2022," ungkapnya.
6. Tidak Lihat Jenazah Brigadir J
Putri Candrawathi mengaku tidak melihat sama sekali jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang sudah terkapar setelah ditembak di rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Padahal, saat itu Putri Candrawathi keluar dari sebuah kamar di rumah tersebut dengan dijemput oleh Ferdy Sambo.
Namun, Putri mengklaim saat itu suaminya yang merupakan eks Kadiv Propam Polri itu mengarahkan wajahnya ke bagian dada sehingga tidak melihat jenazah Brigadir J.
"Saya keluar (kamar) dirangkul di dada kiri suami saya, dan kepala saya serta muka saya menghadap dada suami saya," kata Putri.
Baca juga: Sidang Putri Candrawati Terkait Kasus Susila Digelar Tertutup, Usai Sidang Putri Tampak Menangis
7. Ngaku Diperkosa dan Dibanting
Putri Candrawathi menegaskan jika Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat melakukan kekerasan seksual hingga menganiaya dengan cara membanting Putri sebanyak tiga kali.
Awalnya, hakim ketua, Wahyu Iman Santoso bertanya kepada Putri mengenai seorang anggota kepolisian yang mendapat kehormatan saat dimakamkan.
Namun, Putri mengaku tidak mengetahui secara persis syarat-syarat anggota polisi yang tewas dan dimakamkan secara kedinasan.
"Tahu enggak syarat-syaratnya apa supaya mereka dapat kehormatan pada saat pemakaman?" tanya hakim.
"Saya tidak tahu persis," jawab Putri.
"Saudara tidak tahu persis, saya sampaikan, untuk mendapatkan seperti itu berarti yang bersangkutan tidak boleh mendapatkan cemar sedikit pun atau noda dalam catatan karirnya, faktanya almarhum yosua dimakamkan dengan kebesaran dari kepolisian," ungkap hakim.
"Kalau seandainya dia, seperti yang saudara sampaikan melakukan pelecehan seksual Kepada saudara tentunya dia tidak akan mendapatkan hal itu," sambungnya.
Selanjutnya, hakim juga menyebut jika Mabes Polri sendiri menghentikan laporan mengenai adanya pelecehan seksual yang diisukan kubu Ferdy Sambo selama ini.
"Kedua, apa yang saudara sampaikan mengenai dalil pelecehan tadi sampai hari ini pada akhirnya Mabes Polri membatalkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) mengenai hal itu," ungkap hakim.
Terkait itu, Putri tetap bersikukuh jika dirinya merupakan korban pelecehan seksual. Bahkan, Putri menyebut jika Yosua telah menganiaya dirinya dengan membanting sebanyak tiga kali.
"Mohon maaf yang mulia, mohon izin yang terjadi memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan membanting saya 3 kali ke bawah itu yang memang benar-benar terjadi," ucap Putri.
Kalaupun Polri melakukan pemakaman seperti itu saya tidak tahu mungkin bisa ditanyakan ke institusi Polri kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang telah melakukan pemerkosaan, penganiayaan serta pengancaman kepada saya selaku Bhayangkari," sambung Putri.
8. Ngaku Dipaksa
Putri Candrawathi mengaku dipaksa suaminya yakni Ferdy Sambo untuk membuat laporan soal dugaan pelecehan seksual.
Pernyataan Putri bermula saat kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer menanyakan soal benar atau tidaknya Ferdy Sambo menyuruh untuk membuat laporan.
"Saudara saksi, saudara saksi tadi menyampaikan pada saat saudara saksi membuat laporan mengenai pelecehan itu disuruh dan dipaksa oleh suami saudara saksi, betul?" tanya kuasa hukum Eliezer di ruang sidang.
"Betul," singkat Putri Candrawathi.
Saat itu, Putri juga mengaku kalau dirinya merasa takut dengan Ferdy Sambo.
"Saudara saksi mengatakan saudara saksi disuruh dan dipaksa karena saudara takut dengan suami saudara?" tanya lagi jaksa.
"Iya," jawab lagi Putri.
Jaksa lantas menanyakan soal kepribadian Ferdy Sambo di keluarga.
Kata Putri, mantan Kadiv Propam Polri itu memang tegas saat di rumah.
Dia meyakini hal itu didasari karena Ferdy Sambo merupakan anggota Polri.
"Betul? Apakah saudara Ferdy Sambo ini memang orangnya tidak bisa dibantah atas apa yang diperintah bahkan oleh saudara sendiri sebagai istrinya?" tanya jaksa.
"Karena karakter seorang polisi orang yang tegas," jawab Putri.
"Karakter Ferdy Sambo tegas memang tidak bisa dibantah?" tanya lagi jaksa.
"Iya kalau kemarin (saat menjadi Polri) iya," tukas Putri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 8 Pengakuan Terbaru Putri Candrawathi: Bantah Selingkuh hingga Klaim Dibanting 3 Kali oleh Yoshua,