Garut Fest 2022

Kisah Haden Peserta G-Fest 2022, Pasarkan Bakso Aci, dari Dua Pembeli Kini Ribuan Produknya Laris

Peserta G-Fest, Haden Rudi Dermawan (38) sibuk mengolah kulinernya, Baso Aci Kuliner 98 asal Kampung Pasirjeungjing, Desa Simpang, Cisurupan, Garut

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI
Peserta Garut Festival 2022, Haden Rudi Dermawan (38) menujukkan produk kuliner buatannya, Baso Aci Kuliner 98 asal Kampung Pasirjeungjing, Desa Simpang, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jumat (9/12/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ratusan pelaku usaha menjajakan produk unggulannya di Garut Festival 2022 yang diselenggarakan di Alun-alun Garut dan Pendopo Garut yang berlangsung tanggal 8-10 Desember.

Sejak Kamis kemarin, mereka sibuk melayani pembeli yang datang dari berbagai tempat bahkan pembeli sekaligus para investor dari luar negeri ikut nimrung dalam kegiatan tersebut.

Di stan pojokan Pendopo Garut, jajaran produk kerajinan kulit Sukaregang hingga kuliner juga tak kalah sibuknya diserbu para pengunjung yang datang sejak Jumat (9/12/2022) pagi.

Matahari sempat muncul kembali setelah hujan deras mengguyur wilayah perkotaan Garut beberapa menit, menambah kesejukan udara yang membuat betah para pengunjung.

Kesibukan itu juga dirasakan oleh Haden Rudi Dermawan (38) seorang peracik kuliner khas Garut, yaitu bakso aci atau Baso Aci Kuliner 98 asal Kampung Pasirjeungjing, Desa Simpang, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Investor Asal Afrika Mulai Berdatangan ke Garut Festival 2022, Keliling Sambil Belanja Jaket Kulit

Haden sempat bercerita tentang perjuangannya mengembangkan bisnisnya yang baru berumur empat tahun itu.

Tahun 2019, saat itu ia mulai merintis usahanya dengan kemasan seadanya untuk mengurangi beban biaya produksi.

"Saya masih ingat, dulu bakso aci ini hanya terjual dua bungkus dalam satu minggu, saya kebingungan kemana harus memasarkannya," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Jumat (9/12/2022).

Namun kebingungannya itu tidak membuatnya putus asa, perlahan-lahan ia membesarkan produknya yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Salah satunya dengan mengikuti program Gubernur Jawa Barat yaitu One Pesantren One Product (OPOP) pada tahun 2020.

Perlahan tapi pasti, usahanya itu membuahkan hasil. Meski tidak keluar sebagai juara dalam program OPOP, namun ia tiba-tiba mendapat orderan d iatas seribu pieces.

Baca juga: Garut Festival 2022 Resmi Dibuka, Ratusan Pelaku Usaha Numplek di Alun-alun dan Pendopo Garut

"Pasar terbesar saat ini ada di Jawa Barat, produk asli Garut ini akhirnya banyak dikenal masyarakat luas, saya sendiri tidak percaya dengan pencapaian saat ini," ungkapnya.

Haden menuturkan saat ini pihaknya mampu memproduksi lebih dari dua ribu pieces perbulannya untuk dikirimkan ke beberapa wilayah se-Jawa Barat juga ke Padang Pariaman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved