Dorong Kejelasan Status Kepegawaian Perangkat Desa, Ini Kata Puslatbang PKASN LAN
Puslatbang PKASN LAN melaksanakan diseminasi hasil analisis kebijakan dan telaahan isu aktual untuk mendorong kejelasan status kepegawaian
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puslatbang PKASN LAN melaksanakan diseminasi hasil analisis kebijakan dan telaahan isu aktual. Hasil Analisis Kebijakan yang didiseminasikan adalah dokumen rekomendasi kebijakan mengenai Strategi Pengukuran Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN, Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa, dan Coaching & Mentoring sebagai Upaya Peningkatan
Kompetensi ASN. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Puslatbang PKASN LAN, di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Dalam kegiatan tersebut, hadir narasumber dari Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN (Deputi KIMASN LAN), Komisioner KASN, Direktur Jabatan Aparatur Sipil Negara BKN, Direktorat Jenderal Pemdes Kemendagri, Akademisi Bidang Pemerintahan Desa, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN, dan Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Barat.
Kegiatan ini juga dihadiri sebanyak 60 orang yang berasal dari satuan kerja yang mengelola SDM aparatur di instansi pemerintah, lembaga pelatihan tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan satuan kerja bidang pemberdayaan masyakarat desa.
Baca juga: Penting Banget, Perangkat Desa & Kecamatan di Indramayu Harus Ikut Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Kepala Puslatbang PKASN , Drs.Riyadi.,M.Si menyampaikan bahwa untuk mengakselerasi berbagai Program Pemerintah dengan tantangan disrupsi yang massive, Penguatan Kapasitas Pemerintah yang didukung oleh ASN yang Kompeten dan BerAKHLAK menjadi key success factor.
Penguatan kompetensi penyelenggara pelatihan menjadi urgent sehingga LAN telah menetapkan rumusan Kamus Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN.
Selanjutnya, sebagai bahan perumusan kebijakan lanjutan, dilakukan pengkajian Mekanisme Pengukuran Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN.
Dalam kesempatan yang sama, Riyadi juga menyampaikan bahwa pengembangan kompetensi untuk aparatur tidak hanya dilaksanakan dengan metode pelatihan saja, ada metode lain seperti coaching dan mentoring.
Tujuan dari pelaksanaan coaching dan mentoring adalah peningkatan kinerja. Sehingga dapat memunculkan motivasi diri. Coaching dan mentoring juga akan sejalan dengan implementasi corporate university.
Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A selaku Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara LAN RI menyampaikan pesan dalam keynote speaker.
Dalam kesempatan tersebut Agus menyampaikan upaya pemetaan kompetensi pegawai di bidang pelatihan ASN tidak hanya dilakukan oleh LAN saja, tetapi akan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Unit pemetaan kompetensi ASN di seluruh instansi pemerintah diharapkan dapat mendukung dan berkontribusi dalam upaya percepatan proses pemetaan tersebut.
Diharapkan juga hasil pemetaan kompetensi tersebut dapat menjadi dasar dalam pengembangan kompetensi bagi pegawai di bidang pelatihan ASN.
Lebih lanjut Agus menyampaikan saat ini masih banyak instansi pemerintah yang kesulitan dalam memenuhi kewajiban pemenuhan 20 JP pengembangan kompetensi bagi pegawaiannya.
Seiring dengan tuntutan dalam pengembangan kompetensi ASN, diperlukan upaya pengembangan kompetensi dalam bentuk non pelatihan yang lebih efektif dan efisien.
Oleh karena itu LAN mendorong adanya pengembangan kompetensi dengan pelaksanaan coaching dan mentoring.