Gempa Bumi di Cianjur
Kisah Reki Subagya di Lokasi Gempa Cianjur, Relawan Muda yang Terbiasa Berjibaku Evakuasi Korban
Reki Subagya (19) merupakan salah satu relawan dari Pramuka Peduli asal Kota Tangerang yang terjun langsung ke beberapa titik pencarian korban longsor
Laporam Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Reki Subagya (19) merupakan salah satu relawan dari Pramuka Peduli asal Kota Tangerang yang terjun langsung ke beberapa titik pencarian korban longsor gempa Cianjur di Kabupaten Cianjur.
Usianya yang masih muda dan baru lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tangerang ini sudah terbiasa berjibaku di wilayah bencana.
Ia dan 10 relawan lainnya berangkat dari Tangerang malam tadi atas panggilan kemanusiaan.
"Ini merupakan panggilan kemanusiaan kak, tidak hanya di sini jika ada bencana di Tangerang atau Cilegon pun saya selalu turun," kata Reki pada TribunPriangan.com, Sabtu (3/12/2022).
Hari ini pada pencarian korban longsor di area Warung Sate Shinta, ia turun langsung mencari korban longsor yang belum ditemukan.
Baca juga: Gadis Cantik Ini Jadi Relawan Gempa Cianjur, Terbiasa dengan Mayat, Menahan Tangis Lihat Korban
Aksinya tersebut sudah sering ia lakukan pada bencana-bencana lainnya, sehingga ia sudah terbiasa melihat bahkan mencium bau tak sedap dari mayat yang ditemukan.
"Mungkin karena sudah terbiasa ya jadi biasa aja, entah itu melihat atau mencium baunya saat di lokasi penemuan," tambah Reki.
Ia sudah bergabung kurang lebih dua tahun dalam sebuah organisasi bernama Pramuka Peduli yang merupakan salah satu unit dari kegiatan pramuka di Kota Tangerang.
Lebih lanjut ia juga mengatakan sebenarnya ia sudah datang ke Cianjur sejak hari pertama gempa bumi terjadi, namun saat itu kegiatannya hanya sebatas menyalurkan bantuan logistik untuk korban gempa.
"Sebenarnya sudah datang ke sini dari hari Senin tapi waktu itu cuma menyalurkan bantuan saja kak," ujarnya.
Pengalamannya selama kurang lebih dua tahun berjibaku di lokasi bencana membuat mentalnya semakin kuat.
Ia juga mengatakan bahwa di organisasi Pramuka Peduli ini dilatih langsung oleh tim Basarnas.
Pelatihan itu meliputi assesment korban, birokrasi yang harus ditempuh, dan tentunya pelatihan tentang evakuasi korban hidup maupun yang sudah meninggal.
Baca juga: Beredar Video Kerusakan Parah akibat Gempa Garut, Bupati: Jangan Termakan Informasi Hoaks
"Yang terpenting kita harus sadar kalau kita ini tim penyelamat, jadi harus bisa selamat. Jangan sampai tim penyelamat berakhir tidak selamat," ujarnya. (*)