Gempa Bumi di Cianjur

Stok Pakaian Numpuk, Korban Gempa Cianjur di Panahegan Butuh Obat, Makanan Bayi Hingga Alat Memasak

Bantuan pakaian di Kampung Panahegan, RT 02/RW 02, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur menumpuk di pinggir posko bantuan.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/ADI RAMADHAN PRATAMA
Korban gempa Cianjur meminta bantuan ala kadarnya di Kampung Panahegan, RT 02/RW 02, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (29/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bantuan pakaian di Kampung Panahegan, RT 02/RW 02, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur menumpuk di pinggir posko bantuan.

Koordinator Posko 2, Ujang Wandi menjelaskan, bantuan pakaian untuk warga di sekitarnya sudah terpenuhi dari jauh-jauh hari.

Walaupun begitu, Ujang menegaskan bahwa warga di Kampung Panahegan akan menerima bantuan apapun yang diberikan oleh relawan.

"Namun yang sangat dibutuhkan saat ini di Kampung Panahegan, khususnya di posko 2 adalah obat-obatan, selimbut untuk anak-anak, dan makanan balita," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Baru Saja Korban Gempa Cianjur Kembali Ditemukan, Kali Ini di Dekat Mushala di Desa Cijedil

Tak hanya obat-obatan, warga di Kampung Panahegan ini sangat membantu alat bantu masak seperti gas dan lainnya.

"Untuk makanan paling, kami membutuhkan makanan yang bisa disimpan dalam waktu agak lama, karena mubajir jika sudah basi. Di sini yang paling banyak menumpuk itu, paling mie instan," ujar Ujang.

"Hampir semua yang mampir ke sini memberikan mie instan. Terus yang paling kurang itu, seperti telor dan sejenisnya. Kami juga harus menjaga pola makan, agar tidak gampang sakit. Jika terus memakan mie instan setiap harinya, akan bermasalah ke depannya," katanya.

Ujang menjelaskan bahwa, bukanya dirinya tidak mau bersyukur, namun stok yang berlebihan dan tidak terpakai sangatlah mubajir.

Di sisi lain, Kampung Panahegan mengakali kekurangannya, dengan cara mencari sumbangan di pinggir jalan.

Hal itu dilakukan, karena bantuan yang diberikan oleh relawan dan pemerintah, tidak semuanya menutupi kekurangannya saat ini.

"Bukannya kami malak atau maksa, tapi kami hanya meminta seiklasnya. Kami tidak pernah maksa, mau diberikan mau tidak tidak apa. Tapi nanti uang itu akan kami belikan gas dan kalau bisa kami belokan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya. (*)

Baca juga: BMKG Benarkan Perbolehkan Warga Korban Gempa Cianjur Pulang ke Rumah, tapi Ini Syaratnya

Silakan baca berita Tribunjabar terbaru lainnya di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved