Gempa Bumi di Cianjur
Kisah Paramedis yang Sigap Bantu Tiga Ibu Melahirkan di Tenda Darurat saat Gempa Cianjur
Ambulans yang bertolak dari posko pengungsi itu membawa seorang ibu hamil yang hendak melahirkan. Dengan sigap perawat dan bidan langsung membawa
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Raungan bunyi sirine dari ambulans membelah kesunyian jalan dan terdengar oleh semua penghuni posko Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022) malam.
Ambulans yang bertolak dari posko pengungsi tersebut membawa seorang ibu hamil yang hendak melahirkan.
Raungan sirine berhenti di halaman Puskesmas Cugenang.
Dengan sigap perawat dan bidan langsung membawa ibu hamil yang belakangan diketahui bernama Sindi (22).
Ia langsung dibawa ke sebuah tenda darurat yang terdapat di bagian belakang Puskesmas dan didesain untuk persalinan.
Seorang ibu dengan wajah pucat berdiri di samping Sindi. Cuaca gerimis menambah suhu udara bertambah dingin di sekitaran Puskesmas yang sekeliling masih gelap karena kurang pencahayaan.
Baca juga: Bupati Cianjur Pastikan Tidak Ada Pemakaman Massal, Semua Korban Gempa Dimakamkan di Setiap Desa
"Iya tadi agak panik di posko, anak saya sudah seperti akan melahirkan jadi langsung lapor ke desa dan datang ambulans," ujar ibu berkerudung krem yang belakangan diketahui bernama Ida (39).
Ida mengatakan, suami anaknya masih berada di Kabupaten Subang, sehingga ia yang menjaga anaknya.
Ida bersyukur anaknya tak terlalu jauh harus ke rumah sakit menempuh perjalanan memutar karena jembatan simpang Cugenang ambruk tak bisa dilewati.
Ia pun berharap persalinan anaknya bisa lancar meski dilakukan di tenda darurat yang dibangun Puskesmas.
Sedikit menarik napas panjang, Ida bergegas pamit dan berjalan menuju sebuah tenda dimana anaknya akan melakukan persalinan.
Beberapa kerabat dari kampungnya di Kampung Angklong Desa Talaga, Kecamatan Cugenang.
Tak jauh dari posko tenda persalinan, duduk seorang pria yang belakangan diketahui bernama Dr Yudi Dudun sebagai kepala Puskesmas Cugenang.
Ia mengatakan, Sindi merupakan pasien ibu hamil ketiga yang ditangani olehnya sejak gempa menerjang Cianjur. Dua ibu hamil sebelumnya melahirkan di posko tenda darurat yang didirikan di lapanga Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Semua Biaya Ambulans & RS untuk Penanganan Korban Gempa Ditagihkan ke Pemerintah
Dua ibu hamil yang telah melahirkan tersebut bernama Dewi (38) melahirkan bayi perempuan pada tanggal 22-11-2022 diberi nama Gempita Shalehah Kamil dan yang kedua Ny Rohmat (36) melahirkan bayi laki-laki pada tanggal 23-11-2022.
Yudi mengatakan, Posko Cariu menjadi saksi tim medis yang bertugas membantu persalinan bayi.
"Kebetulan karena sudah persiapan dengan peralatan dan screening pasien yang bisa ditangani dengan normal, jadi dilakukan di tenda saat itu karena pembukaan normal dan tak harus dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, untuk Sindi memang dilakukan penanganan di fasilitas kesehatan karena sudah dibangun tenda untuk persalinan standar di Puskesmas.
Ia mengatakan, data terakhir ada 359 pengungsi di Posko lapangan Cariu dan diprediksi akan bertambah terus.

Awal ada tiga tenda kini sudah ada 10 tenda besar. Ia mengatakan, keluhan selain penyakit sakit kepala juga ada trauma luka ringan.
"Banyak keluhan pusing, batuk pilek, stok obat masih mencukupi ada yang sudah teratasi karena listrik sudah menyala sejak kemarin," katanya.
Yudi mengatakan, medis dibagi shif berjaga di tenda posko darurat yang berada di lapangan Cariu, Kecamatan Cugenang.
Tak lama sebuah rombongan dokter dari Universitas Jenderal Ahmad Yani menghampiri dan pamit pulang dari tenda posko.
Para relawan tersebut telah bertugas membantu medis Puskesmas Cugenang melayani para pengungsi.
Baca juga: Gempa Masih Terjadi di Cianjur sampai Bogor Hari Ini, Dari M 2,8 hingga M 3,9
Suasana pun kembali hening di kawasan tenda pengungsian Cariu seiring gerimis yang menghantar para pengungsi untuk istirahat dan tidur. Gempa susulan cukup keras sempat melanda petang menjelang pukul 07.00 WIB di kawasan Cugenang.(*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews