Ikke Nurjanah Hadir di Gedung Sate, Dorong Warga Jabar untuk Punya Sanitasi yang Sehat dan Baik

"Sanitasi memang hal yang kurang seksi, aku selalu bilang ini urusan belakang yang jadi urusan di depan. Saya pun akhirnya konsen secara pribadi"

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Adityas Annas Azhari
zoom-inlihat foto Ikke Nurjanah Hadir di Gedung Sate, Dorong Warga Jabar untuk Punya Sanitasi yang Sehat dan Baik
TRIBUN JABAR/DEDY HERDIANA
penyanyi dangdut Ikke Nurjanah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kawasan kabupaten di Jawa Barat ternyata lebih memerhatikan masalah sanitasi, termasuk masalah buang air besar sembarangan (BABS), jika dibandingkan dengan kawasan kota.

Hal ini dapat dilihat dari enam daerah yang sudah berstatus bebas BABS atau open defecation free (ODS) di Jawa Barat, hanya baru satu di antaranya yang merupakan kota.

Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, Dinas Kesehatan Jabar, Yuntina Erdani, mengatakan dari 27 kota kabupaten di Jabar, baru enam di antaranya yang berstatus ODS.

Acara Jabar punya informasi mengenai masalah sanitasi di Gedung Sate, Jumat (18/11/2022)
Acara Jabar punya informasi mengenai masalah sanitasi di Gedung Sate, Jumat (18/11/2022) (Tribun Jabar/Syarif Abdussalam)

"Masih banyak yang belum terbebas dari BABS, terbukti dari 27 kota dan kabupaten di Jabar, masih ada 21 kota dan kabupaten yang masyarakatnya belum terbebas BABS. Yang sudah bebas BABS adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Depok," kata Yuntina Erdani dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) bertajuk "Filosofi Toilet, Menuju Jabar bebas BABS" di Gedung Sate, Jumat (18/11/2022).

Ia mengatakan berbagai kendala memang dihadapi kawasan perkotaan dalam memberantas praktek buang air besar sembarangan. Terutama keterbatasan lahan untuk membangun septictank pribadi atau komunal sekalipun.

Baca juga: Mahasiswa Tel-U Ciptakan Touchless Smart Toilet: Mampu Deteksi Kesehatan Sejak Dini

Ia mencontohkan di Kota Bandung, seperti di kawasan Cihampelas, masih banyak yang membuang limbah toiletnya secara langsung ke Sungai Cikapundung. Hal ini disebabkan keterbatasan lahan untuk pembangunan septictank.

Namun, berbagai solusi pun sudah dilakukan pemerintah. Seperti mencanangkan pembangunan septictank di bawah bangunan rumah, seperti yang sudah dilakukan di Cipedes, Pajajaran.

"Upaya menggali septictank dicoba di lokasi di Cipedes. Mereka biasamya buang ke Sungai Citepus, tapi kini sudah membuat septictank di bawah kamar atau ruang tamu sekalipun, saluran udaranya dialirkan keluar," katanya.

Baca juga: Di Kabupaten Bandung, Penikmat Air Bersih Belum Merata, Gap Juga Terjadi di Sektor Sanitasi Layak

Hadir dalam acara tersebut pedangdut Ikke Nurjanah. Sebagai Duta Water.org, Ikke Nurjanah, mengatakan BAB memang masalah yang dianggap memalukan namun nyata dihadapi oleh masyarakat. Hal ini pun masih saja terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

Ikke Nurjanah menceritakan bahwa ia memang pelaku BABS saat masih kecil, di tempat tinggalnya di Pademangan, DKI Jakarta. Ia selalu BAB di sungai, berjarak 100 meter dari rumahnya.

Kemudian ia malu melakukannya ketika beranjak dewasa dan tergugah untuk mengajak masyarakat meninggalkan BABS.

Baca juga: Dorong Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, PNM Menggelar Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun

"Sanitasi memang hal yang kurang seksi, aku selalu bilang ini urusan belakang yang jadi urusan di depan. Saya pun akhirnya konsen secara pribadi yang mengompori daerah-daerah, untuk bisa memprovokatori supaya sanitasi sehat," katanya.

Ia menyatakan masyarakat harus tergugah bahwa BABS mencemari lingkungan dan membahayakan orang sekelilingnya.

Baca juga: 8,6 Juta Warga Masih Lakukan BABS, Aksi Toilet Bersih Jadi Langkah Awal Atasi Masalah Sanitasi

Ikke Nurjanah pun mengapresiasi banyak masyarakat yang memilih mendirikan toilet di rumahnya daripada mempercantik rumahnya atau membeli barang-barang konsumtif.

Ahli Madya Tata Bangunan dan Perumahan Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar, Lucky Ruswandi, menyatakan memang pemerintah terus melakukan pendampingan ke kota dan kabupaten di Jabar supaya semuanya terbebas BABS.

Baca juga: Cegah Stunting Dengan Upaya Perbaikan Gizi dan Sanitasi di Desa Sukamulya Kabupaten Bandung

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved