Ancaman Krisis Global, SMKN 1 Pacet Cianjur Lakukan Penguatan Ketahanan Pangan

Menyandang status BLUD, SMK Negeri 1 Pacet Kabupaten Cianjur terus konsisten mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian

istimewa
SMK Negeri 1 Pacet Kabupaten Cianjur 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam


TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Menyandang status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pacet, Kabupaten Cianjur terus konsisten mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian.

Hebatnya, tak hanya sukses mengembangkan dan memasarkan komoditas pertanian seperti berbagai tanaman holtikultura, SMKN 1 Pacet yang berada dalam lingkup Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI Jawa Barat ini pun, berhasil menghadirkan ragam inovasi produk olahan.

Hal itu tentu patut mendapat apresiasi. Pasalnya, tak hanya berhasil membekali para siswanya dengan kompetensi dan tuntutan dunia kerja, SMKN 1 Pacet juga tentu dapat menjadi role model konsep ketahanan pangan yang dikembangkan dunia pendidikan.

Seperti diketahui, ancaman krisis global yang disebut-sebut akan berdampak pada krisis pangan saat ini menjadi isu masyarakat di hampir seluruh belahan dunia menyusul hadirnya tiga fenomena C yakni Climate Change atau perubahan iklim, Covid-19 dan Conflict atau konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.  

Karenanya, langkah SMKN 1 Pacet, Kabupaten Cianjur untuk mengembangkan potensi pertanian dan makanan olahan serta pemasaran tanaman holtikultura memberikan angin segar bagaimana konsep ketahanan pangan dapat dilakukan di setiap lini termasuk satuan pendidikan.

Kepala Sekolah SMKN 1 Pacet, Ida Yuniati Surtika mengungkapkan, sejak menyandang status sebagai BLUD, pihaknya terus berinovasi untuk mengembangkan sektor pertanian.

Menurut Ida, dengan basic konsentrasi keahlian di bidang pertanian, dalam perjalanannya, saat ini ada berbagai tanaman holtikultura yang dikembangkan SMKN di Jalan Hanjawar Pacet No.25 Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur ini. Termasuk juga berbagai produk olahan dari hasil pertanian tersebut.

Ida Yuniati memaparkan, disamping sebagai rintisan dunia usaha, salah satu target dari pengembangan sektor pertanian di SMKN 1 Pacet, tak lain bagaimana kemudian menyebarkan ketertarikan kalangan muda dalam hal ini para siswa terhadap sektor pertanian.

Pasalnya menurut Ida, disamping menjadi bagian dari program pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian juga relatif tidak terpengaruh dengan berbagai situasi saat ini seperti pandemi Covid-19.

"Generasi muda ini harus tertarik dengan pertanian, karena pertanian ini selain program pemerintah sebagai ketahanan pangan dan juga tidak terpengaruh oleh situasi apapun. Yang namanya ketahanan pangan itu tidak terdampak (pandemi Covid-19), walaupun secara harga ada beberapa yang fluktuatif," papar Yuniati Surtika, Selasa (8/11).

Dikatakan Ida, SMKN 1 Pacet merupakan satu dari 35 SMK di Jabar yang menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Melalui status BLUD, hingga saat ini SMKN 1 Pacet telah mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian termasuk produk olahannya. Bahkan menurut Ida, SMKN 1 Pacet kini telah memiliki produk unggulan salah satunya yaitu komoditas paprika.

"Jadi kita kembangkan Paprika ini karena cocok daerahnya. Tapi ada juga beberapa jenis komoditas lain selain paprika," katanya.

Menurut Ida, secara geografis letak SMKN 1 Pacet sangat diuntungkan. Baik itu dari kontur maupun ketinggian tanah yang mendukung untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas.

Ida menambahkan, pemilihan paprika juga bukan tanpa alasan. Karena sepengetahuannya, paprika juga merupakan salah salah komoditas pertanian yang kerap dibutuhkan oleh hotel, restoran, super market hingga pasar tradisional yang notabene penunjang keberlangsungan lokasi wisata.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved