ART Dianiaya Majikan
DERITA Rohimah selama Bekerja untuk Majikan Jahat di Bandung Barat, Diinjak sampai Ditusuk Peniti
Merasa tak puas dengan aksi penganiyaan, perbuatan majikan jahat terhadap Rohimah semakin menjadi-jadi.
Tak hanya mengalami penyiksaan fisik, kata Asep, para tersangka juga memotong gaji korban yang tak seberapa setiap kali menganggap korban telah melakukan kesalahan.
"Kalau ada kesalahan sedikit gaji dipotong Rp 100 ribu. Contohnya kalau telat nyabut pompa air, telat masak, itu didenda," ujarnya.
Asep mengatakan, pada bulan pertama Rohimah hanya dibayar Rp 1,2 juta, lalu bulan kedua hanya Rp 1 juta.
Pada bulan ketiga bahkan hanya Rp 800 ribu, padahal gaji yang dijanjikan Rp 2 juta per bulan.
Rohimah bekerja di keluarga tersangka melalui bantuan seseorang demi menghidupi seorang anaknya yang berusia delapan tahun.
"Jadi karena desakan kebutuhan ekonomi, makanya dia bekerja sebagai ART. Apalagi setelah dia pisah dengan suaminya, perlu biaya untuk menghidupi anaknya yang berusia 8 tahun," kata Asep.
Rohimah diselamatkan para petugas polisi, TNI, dan warga, Sabtu (29/10) lalu.
Baca juga: Selain Disiksa Majikan, Gaji Rohimah Juga Dipotong Rp 100 Ribu Setiap Melakukan Kesalahan
Mereka terpaksa mendobrak pintu rumah yang terkunci. Bersama polisi, warga kemudian membawa Rohimah ke rumah sakit.
Kompol Niko mengatakan, akibat penyekapan dan penyisaan itu, korban mengalami trauma.
"Korban mengalami beberapa luka, ada lebam di wajah, kedua tangan dan punggung," ujarnya.
"Kami sudah agendakan melakukan trauma healing untuk pemulihan trauma yang dialami korban."
Hingga kemarin, korban masih dirawat di RS Sartika Asih.
Atas perbuatannya, kata Niko, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 333 dan 170 jo 351 KUHP subsider pasal 44 UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Keluarga Rohimah di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, mengaku sangat bersyukur pelaku penganiayaan terhadap Rohimah telah ditangkap dan ditetapkan tersangka.
Ela Yulia (20), adik dari Rohimah, mengaku tak menyangka saudara kandungnya itu menjadi korban kekerasan oleh majikannya sendiri saat bekerja.
Sebab, sebelumnya, saat bekerja pada majikan yang lain, Rohimah baik-baik saja, bahkan sangat dipercaya.