Sering Gunakan Earphone Lebih Dari Sejam ? Simak Bahayanya Bagi Pendengaran
Simak Bahaya Bagi Pendengaran seseorang bila menggunakan earphone lebih dari satu jam serta
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menggunakan earphone menjadi kebiasaan generasi masa kini. Biasanya penggunaan earphone dilakukan ketika mendengarkan musik di perjalanan, sambil bekerja, bahkan ada juga yang menggunakannya hingga tertidur lelap.
Apalagi di masa Pandemi Covid-19, penggunaan earphone justru lebih sering digunakan karena harus bekerja secara online.
Rapat dan kegiatan yang dilakukan secara online membuat pegawainya harus menggunakan earphone berjam-jam supaya lebih fokus mendengarkan pemaparan.
Namun tahukah Anda jika menggunakan earphone yang berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan telinga? salah satunya adalah gangguan pendengaran hingga tuli permanen.
Baca juga: Merasa Greges? Alami Gejala Seperti Flu, Ini Saran Menurut Dokter Sppesialis THT
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher THT-BKL (Perhati-BKL) Indonesia, Prof Jenny Bashiruddin mengatakan, kebisingan dalam penggunaan gadget itu ada teorinya, tidak bisa digunakan terus menerus.
"Teori penggunaan earphone untuk gadget adalah volume suara nggak boleh lebih dari 60 persen dan nggak boleh lebih dari 60 menit," ujar Prof Jenny saat ditemui dalam acara Kongres Nasional XIX Perhati KL di Trans Convention Center, Minggu (30/10/2022).
Apalagi kata Prof Jenny, ketika rapat online biasanya penggunaan earphone lebih sering digunakan supaya tidak terdistraksi dengan suara lainnya.
Ketika menggunakan earphone, suara pun lebih jelas langsung masuk ke dalam telinga.

Resiko yang bisa didapatkan ketika berlebihan dalam menggunakan earphone kata Prof Jenny adalah penurunan pendengaran.
"Bising itu bisa merusak rumah siput dan biasanya ada suara berdenging di telinga sehingga membuat pendengaran tidak nyaman," ujarnya.
Biasanya masyarakat juga tidak sadar akan ada perubahan pendengaran karena telinga itu ada dua.
Rasa tidak nyaman justru akan muncul jika sudah muncul suara berdenging.
Baca juga: Jangan Asal, Bisa Berbahaya, Berikut Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT
Oleh karena itu dalam Kongres Nasional Perhati-KL, memiliki misi untuk terus mengingatkan pelajar, mahasiswa, dan pekerja untuk lebih peduli akan kesehatan telinga.
Prof Jenny menyebutkan jika pada 2030, Pemerintah juga menargetkan masyarakat untuk bebas dari gangguan pendengaran.
"Dalam Kongress ini juga membahas soal keilmuan THT, jangan sampai dianggap sebelah mata karena ini penting yang menyangkut organ saluran nafas," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan akan dokter THT masih kurang di Indonesia dimana baru ada 1.827 dokter spesialis di Jawa Barat.
Oleh karena itu tema KONAS Perhati -KL tahun ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk dokter spesialis THT-KL.