Kisah Bidan Asal Bandung yang Ingin Lestarikan Kain Nusantara dengan Eduwisata Batik

Kisah Bidan Asal Bandung yang Ingin Lestarikan Kain Nusantara dengan Eduwisata Batik

putri puspita n
Co Founder Imah Batik Bandung, Weni Widya Hapsari 

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Batik menjadi salah satu kain tradisional khas Nusantara yang hingga kini masih terus dijaga kelestariannya.

Keunikan dari kain batik ini adalah setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi kekayaan budaya yang dimiliki.

Rasa cinta akan batik dan kain Nusantara telah dirasakan oleh Co Founder Imah Batik Bandung, Weni Widya Hapsari (32)

Ia mengatakan jika biasanya pengusaha batik merupakan usaha turun temurun.

Baca juga: Peringati Hari Batik Nasional, Siswa SD Negeri 164 Karangpawulang Bandung Belajar Batik dari Ahlinya

Namun usaha yang ia jalani bermula karena kecintaannya pada batik.

Bahkan sejak duduk di bangku sekolah, Weni mengatakan ia sudah mulai berjualan baju dan itu bukan batik asli.

Untuk meneruskan impiannya, setelah lulus kuliah, Weni justru membulatkan tekadnya untuk belajar batik asli langsung ke daerah produksi batik.

"Sebelum berjualan, saya dan partner belajar selama satu tahun dan memanggil ahlinya dari Yogyakarta. Saya juga belajar pada 2014 dan mulai keliling ke Museum Tekstil, Museum Batik Pekalongan, Solo, Sragen, hingga Madura Lasem," ujar Weni saat ditemui di Bandung, Sabtu (15/10/2022).

Dari perjalanan tersebut, Weni pun baru bisa berani untuk membuka tempat produksi di Lembang.

Menariknya dari perjalanan usaha Weni adalah karena ia sebelumnya menempuh mendirikan kebidanan di Universitas Padjadjaran.

Baca juga: Dekranasda Jabar Resmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya Bantu Pemulihan Ekonomi 3.200 UMKM

"Sebenarnya waktu itu saya ingin kuliah kedokteran tapi nggak lulus. Lalu keterima di Unpad kebidanan. Menjadi pengusaha batik ini jadi passion yang saya jalani sekarang," ujar Weni.

Ia pun menjalani sebagai bidan dalam waktu satu tahun.

Kini, Weni masih menjalani kegiatan dalam bidang kesehatan sebagai konsultan rumah sakit.

Meskipun demikian, Weni tak menampik, ia merasa senang menjadi bidan karena bisa membantu para ibu untuk melahirkan.

"Bidan itu panggilan hati dan saya senang akan kegiatan seperti posyandu dan balita karena penelitian saya soal kader masyarakat kesehatan," kata Weni.

Baca juga: Mengenal Batik Complongan Khas Indramayu, Cara Buatnya Unik, Harus Ditusuk-tusuk

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved