Banjir di Pangandaran

Pangandaran Diguyur Hujan Bikin Kades Pusing, Ribuan Warga Terdampak Banjir & Longsor, Butuh Bantuan

Sebanyak 1033 KK atau 2706 jiwa yang berada di wilayah Dusun Ciawitali dan Dusun Pamotan Desa Pamotan terdampak banjir dan longsor.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Padna
Andi Suwandi Kades Pamotan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Terus diguyur hujan, Kepala Desa (Kades) di Pangandaran mengeluh.

Pasalnya, ribuan warganya banyak yang terdampak banjir dan longsor.

Diketahui, bencana ini terjadi di wilayah Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.

Dari data yang diterima Tribunjabar.id, sebanyak 1033 KK atau 2706 jiwa yang berada di wilayah Dusun Ciawitali dan Dusun Pamotan Desa Pamotan terdampak banjir dan longsor.

Selain itu, 6 rumah warga juga mengalami rusak berat.

Kades Pamotan, Andi Suwandi mengaku, setelah dilanda banjir bandang pada Jumat (7/10/2022), di hari berikutnya ada 9 titik longsor.

"Dan yang paling parah, itu ada 4 titik yaitu longsoran 2 titik di Dusun Ciawitali dan 2 titik di Dusun Pamotan," ujar Andi kepada Tribunjabar.id di ruangan kantornya, Kamis (13/10/2022) siang.

Baca juga: DETIK-detik 2 Pekerja Tertimbun Longsor di KBB Disaksikan Warga, Korban Terjepit di Gorong-gorong

Untuk penanganan sementara, pihaknya sudah meminta bantuan kepada BPBD dan juga relawan Tagana Kabupaten Pangandaran.

Lalu, ada alat berat bantuan dari BBWS sebanyak 2 unit dan 2 unit truk untuk penanganan longsor.

Menurutnya, selain dari BBWS sementara ini belum ada bantuan alat berat dari BPBD Kabupaten Pangandaran.

"Karena kemungkinan, bencana tidak terjadi di wilayah Desa Pamotan saja," katanya.

"Tapi memang, untuk penanganan saat ini, kita masih kekurangan. Seperti akses jalan dan jembatan juga masih ada yang rusak, sehingga penanganan longsor itu kita sedikit terkendala," ucap Ia.

Selain itu, pihaknya juga kekurangan armada truk untuk membuang material tanah akibat longsoran.

"Karena, rata-rata tanah longsoran yang masuk ke badan jalan itu harus dibuang oleh truk. Termasuk alat berat, kita masih kurang."

"Ya, untungnya ada 2 unit alat berat dan truk dari bbws yang membantu. Meskipun, lambat sekali lah untuk penanganan longsornya," kata Andi.

Karena, kata Ia, jika dipersentasekan, saat ini penanganan longsor baru sekitar 60 persen.

Baca juga: Longsor di Cipatat Bandung Barat, Ahmad Yani Sempat Terkubur dan Tidak Bisa Bernapas

Karena, masih banyak lagi longsoran yang belum ditangani. Salah satunya, di area tempat pemakaman umum.

Di tempat pemakaman umum itu, ada beberapa makam yang hilang dan tergeser oleh timbunan tanah.

"Intinya, saat ini kita butuh alat berat dan armada truk untuk penanganan longsor karena memang dari BPBD itu belum ada," ucapnya.

Untuk itu, Ia berharap ada pemerintah terkait atau siapapun yang peduli untuk kemanusiaannya.

"Karena kita masih banyak butuh bantuan, termasuk rumah warga dan akses jalan yang terdampak longsoran," kata Andi.

Baca juga: Belasan Makam di TPU Desa Pamotan Pangandaran Hilang, Keluarga Belum Ada yang Lapor ke Desa

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved