Soal Rencana Mogok Produksi, Begini Komentar Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jawa Barat
Ketua paguyuban perajin tahu tempe Jawa Barat, Zamaludin, membenarkan bahwa mulai minggu depan mereka tak akan melakukan produksi alias mogok produksi
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Foto ilustrasi seorang perajin memproduksi tahu di lokasi pabrik usahanya di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022). etua paguyuban perajin tahu tempe Jawa Barat, Zamaludin, membenarkan bahwa mulai minggu depan mereka tak akan melakukan produksi alias mogok produksi menyusul melambungnya harga kedelai.
"Harusnya kan pemerintah melalui Disperindag yang lebih tahu dahulu karena mereka yang mengatur HET, dan justru kami tak diberitahu alasan kenapa kedelai naik."
"Jadi, naiknya (harga) kedelai ini sedikit-sedikit seolah menyiksa kami secara perlahan," ucapnya.
Zamaludin mengaku pihaknya telah mengedarkan surat imbauan mogok produksi ke perajin tahu tempe se-Jabar dan dia berharap semua bisa serentak mogok pada 17-19 Oktober 2022 agar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengetahuinya.
"Kami memilih menaikkan harga tahu dan tempe pada 20 Oktober nanti dibanding mengecilkan ukuran tahu dan tempe karena bila memilih mengecilkan ukuran itu bakal memakan biaya lagi, seperti membeli cetakan lagi," ujarnya. (*)