Perjuangan Tukang Sol Sepatu, Rela Tak Makan Demi Anak-Istri, Bikin Dedi Mulyadi Teteskan Air Mata

Perjuangan hidup tukang sol sepatu, Anang (53), membuat Kang Dedi Mulyadi tak kuasa menahan air mata. Betapa tidak

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Perjuangan Tukang Sol Sepatu, Rela Tak Makan Demi Anak-Istri, Bikin Dedi Mulyadi Teteskan Air Mata 

Kepada pemilik rumah makan, Kang Dedi menitipkan pesan jika melihat Anang lewat agar dipersilakan makan. “Setiap hari kasih makan, nanti saya yang bayar. Jadi bapak ini bisa makan sehari dua kali,” ujar Dedi.

Anang yang baru pertama kali makan enak dengan menu sate maranggi, sop daging dan kelapa muda itu tampak lahap. Hal itu kemudian membuat Kang Dedi meneteskan air mata karena teringat perjuangan Anang yang rela tak makan demi keluarganya.

Bagi Kang Dedi ada risiko besar yang harus ‘dibayar’ oleh Anang demi menafkahi anak istrinya. Begitu juga Kang Dedi yang bercerita hidupnya penuh dengan risiko.

“Banyak risiko yang saya lalui sejak jadi politisi mulai anggota DPRD, wakil bupati, bupati, banyak dilalui bahkan nyawa jadi taruhan,” katanya.

Belum tentu, kata Dedi, apa yang telah dilalui tersebut pada akhirnya akan bisa dinikmati. Belum tentu juga apa yang diperbuat akan dihargai oleh semua orang.

“Jangan berharap pada sesuatu yang kita kerjakan pada seseorang, tapi serahkanlah pada Allah karena kebaikan tidak pernah habis dan tidak pernah hilang. Kebaikan akan berbalas kebaikan meski bukan dari orang yang kita bantu kebaikan,” ujar Kang Dedi.

Baca juga: Sapi102 Peternak Pangalengan Mati Akibat PMK, Dedi Mulyadi Minta Kementan Ganti 2 Ekor Per Peternak

Kang Dedi Mulyadi pun berpesan agar istri Anang ingat pada perjuangan suaminya yang rela menahan lapar setiap hari. Ia yakin perjuangan tersebut akan membawa bahagia manakala saat pulang Anang dihargai, dihormati dan disambut wajah semringah istri dan anak.

Sebaliknya, sebagai suami Anang bisa merasa tersayat hatinya jika ia dicampakkan saat pulang atau tak produktif lagi menafkahi keluarga karena faktor usia atau sakit.

“Itulah risiko, makanya banyak orang ketika tua terlantar tidak ada yang mengurus karena tak ada satu pun orang peduli, kadang-kadang anaknya juga. Semoga bapak ini semakin tua ada yang mengurus, ada yang merawat dan ada yang mencintai,” ucapnya.

Setelah makan, Kang Dedi mengantarkan Anang ke rumah kontrakannya. Di perjalanan Anang pun diberi sejumlah uang sebagai tambahan modal dan sebagian dikirim untuk anak istrinya di Garut.

“Sehat istri di rumah, sayang sama bapaknya karena begitu berat perjalanan hidup, semoga kita semua sehat saling menyayangi, saling mencintai, ketika susah bersama, ketika senang pun bersama,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved