Sosok Yenny Wahid Dideklarasi Jadi Cawapres Bersama Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, Lulusan Harvard
Seperti apa sosok Yenny Wahid yang dideklarasikan menjadi calon wakil presiden (cawapres) bersama Ganjar Pranowo?
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kemudian Gus Dur menyarankan Yenny Wahid untuk keluar dari Universitas Indonesia yang diikuti olehnya.
Selanjutnya Yenny Wahid melanjutkan studinya di Jurusan Visual Universitas Trisakti.
Baca juga: Ketika Cak Imin dan Yenny Wahid Kembali Berseteru, Menguak Lagi Luka Lama di Tubuh PKB
Setelah itu Yenny Wahid meraih gelar Master Public Administration dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.
Karier
Setelah lulus dari Universitas Trisakti, Yenny Wahid memulai kariernya sebagai wartawan.
Pada sekitar tahun 1997 dan 1999, Yenny Wahid terjun menjadi reporter di Timor-Timur dan Aceh sebagai koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne).
Liputan Yenny Wahid terkait Timor Timur tersebut kemudian mendapatkan anugrah Walkley Award.
Dalam perjalannnya sebagai wartawan juga Yenny Wahid pernah sampai ditodong senjata kala Reformasi 1998.
Ia pernah ditodong senjata oleh oknum anggota ABRI yang sedang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti.
Karier Yenny Wahid sebagai wartawan kemudian terhenti ketika sang ayah naik menjadi presiden RI ke-4.
Saat itu Yenny Wahid selalu mendampingi kemanapun Gus Dur pergi dengan posisis Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Pada 2004 dimana Yenny Wahid baru saja menyelesaikan studinya di Univestias Harvard, ia kembali ke Indonesia.
Kemudian Yeny Wahid menjabat sebagai Wahid Institute yang pada tahun itu baru saja berdiri.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat menjabat sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik selama satu tahun.
Kemudian Yenny Wahid mengundurkan diri dari jabatan tersebut.