BERITA POPULER Ibu-ibu asal Gunung Kidul Menangis di Pelukan Kapolresta Cirebon, Ini Penyebabnya
Ibu-ibu bernama Suwarti (47 tahun) itu menangis setelah bertemu kembali dengan anaknya setelah lima tahun terpisah.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
Namun, ternyata di alamat itu hanya ditempati oleh nenek korban, karena ibu kandungnya bekerja di Tangerang sebagai baby sitter.
Pihaknya pun langsung berkomunikasi setelah mendapatkan nomor ponsel ibu kandung korban dan mengundangnya ke Mapolresta Cirebon untuk bertemu anaknya.
"Alhamdulillah, setelah terpisah selama lima tahun akhirnya mereka bertemu kembali untuk memberikan kasih sayang dan merawatnya," ujar Arif Budiman.
Arif menyampaikan, pertemuan korban dan ibu kandungnya merupakan hasil kerja keras penyidik Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon yan tanpa kenal lelah menyelesaikan kasus itu.
Termasuk residu penyidikan tentang pengasuhan korban ke depannya, sehingga prosesnya berjalan lancar tanpa menyisakan permasalahan apapun.
"Ini komitmen kami dalam menegakkan hukum sesuai norma dan tidak menyisakan permasalahan setelahnya seperti dalam kasus ini," kata Arif Budiman.
Saat ini, berkas kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut telah dilimpahkan ke Kejari Kabupaten Cirebon untuk diteliti jaksa penuntut umum (JPU).
Sementara Suwarti mengaku sempat kehilangan kontak dengan AM sehingga tidak dapat menanyakan kabar anak kandungnya sejak beberapa tahun terakhir.
Karenanya, ia juga sama sekali tidak mengetahui nasib anaknya yang menjadi korban penganiayaan ibu angkatnya sejak berusia dua tahun.
"Saya kaget dan sedih saat mengetahui anak saya dianiaya oleh ibu angkatnya. Dulu berjanji mau merawat dan mengasuhnya secara baik," ujar Suwarti.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/suwarti-duduk-usai-bertemu-anak-kandungnya-yang-terpisah-selama-kira-kira-lima-tahun.jpg)