Berburu Vaksin Meningitis

Pusing Kepala Calon Jemaah Umrah di Jabar, Keliling Cari Vaksin Meningitis, Eh Malah Lebih Mahal

Calon jemaah umrah asal Jawa Barat terpaksa berkeliling ke luar kota demi mencari ketersediaan vaksin meningitis. Selain jarak, vaksin lebih mahal

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Calon jemaah umrah di KKP Bandung Jabar. 

Mereka datang ke KKP Bandung Jabar ini lantaran tak mendapatkan vaksin meningitis di wilayah Garut.

"Ya saya yang kolektifkan semua para calon jemaah datang ke sini. (Vaksin meningitis) di Garut sudah enggak ada. Akhirnya, kami putuskan untuk ke sini lantaran saya melihat informasi di instagram bahwa ada kuota sebanyak 50 orang," kata Asep Nurjaman selaku tour guide calon jemaah umrah asal Garut, saat ditemui di KKP Bandung Jabar, kemarin.

Baca juga: Ketersediaan Vaksin Meningitis Terbatas, Hanya Pendaftar Online yang Akan Dilayani di KKP Bandung

Para calon jemaah umrah asal Garut ini rencananya melaksanakan ibadah umrah pada 5 Oktober 2022.

“Kami sih berharap pemerintah bisa secepatnya atasi permasalahan kekurangan vaksin meningitis ini agar para jemaah umrah bisa melaksanakan ibadah. Soalnya, banyak jemaah di Garut yang belum dapat juga vaksin meningitis," ujarnya.

Ribuan jemaah umrah asal Jawa Barat terancam gagal atau tertunda berangkat menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, lantaran kelangkaan vaksin meningitis.
Vaksin tersebut menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah.

Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jabar, Bisma Banyu Setia, memperkirakan ada ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.

Kondisi ini menjadi peringatan atau alarm untuk pemerintah.

Dia juga menyebut beberapa kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksin meningitis.
"Kami mendesak pemerintah tak memaksakan diri terapkan regulasi. Jika tak bisa sediakan vaksin meningitis dan buku kuning, ya pemerintah berikan diskresi juga relaksasi bagi jemaah yang belum vaksin meningitis, karena tak tersedianya vaksin untuk tetap bisa tunaikan umrah," ujarnya saat dihubungi, Senin (26/9).

Pemerintah Arab Saudi, lanjutnya, dalam pelaksanaannya sudah melonggarkan penerapan aturan tersebut dan justru sudah tak ada lagi pemeriksaan terkait vaksin meningitis, labtaran memang sudah tak lagi menjadi fokus pemerintah Arab Saudi saat menerima jemaah umrah.

"Kami lihat ini sesuatu yang dipaksakan. Padahal, di sana (Arab) sudah enggak jadi fokus utama. Jadi, sebaiknya pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi atau kelonggaran bagi jamaah umrah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin meningitis," ujarnya.

(eki yulianto, deanza falevi, m nandri prilatama)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved