Berburu Vaksin Meningitis

Pusing Kepala Calon Jemaah Umrah di Jabar, Keliling Cari Vaksin Meningitis, Eh Malah Lebih Mahal

Calon jemaah umrah asal Jawa Barat terpaksa berkeliling ke luar kota demi mencari ketersediaan vaksin meningitis. Selain jarak, vaksin lebih mahal

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Calon jemaah umrah di KKP Bandung Jabar. 

Salah seorang petugas agen perjalanan umrah dan haji di Majalengka, Eka (37), membenarkan banyaknya keluhan dari calon jemaah termasuk dari sejumlah biro perjalanan haji dan umrah.

Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pengurus pusat juga biro lain namun tidak ada jawaban pasti.

“Kami juga bingung dan resah kalau sampai tidak berangkat, bakal jadi masalah. Kalau sebagian sudah divaksin dan sebagian belum, yang bingung pasti biro umrahnya. Inginnya sih kami bisa berangkat secepatnya namun kalau vaksin belum tersedia ya gimana, itu pasti jadi kendala, keberangkatan pasti tunda," kata dia.

Banyaknya calon jemaah umrah luar daerah yang disuntik vaksin meningitis di Purwakarta berdampak terhadap kelangkaan stok vaksin di kota ini.

Hal tersebut membuat sejumlah jemaah umrah asal Purwakarta dan sekitarnya harus mencari vaksin meningitis di luar kota seperti di Jakarta dan Bandung.

Seperti yang terjadi di PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel yang berada di Jalan Veteran, Nagrikaler, Kabupaten Purwakarta.

Travel umrah tersebut harus membawa ratusan calon jemaah umrah yang akan berangkat pada Oktober mendatang melakukan vaksin meningitis di Jakarta.

"Jadi untuk kelangkaan vaksin meningitis ini udah terjadi sejak awal Agustus, waktu itu kami masih sempat kebagian di Purwakarta. Tapi stoknya langsung habis dan membuat 120 orang calon jemaah yang terdaftar di kami disarankan untuk melakukan vaksin meningitis di klinik yang telah bekerja sama dengan kami di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara," ujar Lia Nur Hayati, selaku Manager Operasional PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel saat ditemui Tribun, Senin (26/9).

Baca juga: Ketersediaan Vaksin Meningitis Terbatas, Hanya Pendaftar Online yang Akan Dilayani di KKP Bandung

Kesulitan lainnya, menurut Lia, syarat untuk vaksin meningitis harus 14 hari sebelum pemberangkatan dan itu tidak ada toleransinya bagi calon jemaah umrah yang telat melakukan vaksin.

"Jadi jemaah itu harus sudah vaksin 14 hari sebelum pemberangkatan, kalau lewat dari itu nanti ketahan di bandara dan tidak bisa berangkat," ucapnya.

Ia mengatakan, hingga kini jemaah umrah yang terdaftar di travelnya telah melakukan vaksin dan siap untuk pemberangkatan pada Oktober mendatang.

"Jadi kami bulan Oktober ada tiga kloter, pemberangkatan pertama pada tanggal 8 Oktober mereka Alhamdulillah sudah vaksin semua. Untuk yang kloter dua juga sudah semua, kecuali yang kloter ketiga kami masih berharap ketersedian vaksin di Purwakarta," ujarnya.

Di Purwakarta, ada dua klinik yang telah mendapatkan izin resmi untuk vaksinasi meningitis yaitu klinik Kimia Farma 440 Veteran dan klinik As Shofa. Tapi saat Tribun mencari tahu ketersediaan stok vaksin meningitis, di kedua klinik tersebut sudah tidak tersedia vaksin meningitis sejak awal Agustus.

"Sejak 11 Agustus lalu sudah tidak tersedia. Untuk kembali ready belum bisa dipastikan, karena memang kabar dari pusat terkendala dari pabriknya," ujar Shinta Adhawiyah, koordinator Klinik Kimia Farma area Purwakarta.

Sementara itu, sebanyak 40 jemaah umrah asal Garut mendatangi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung Jabar di Jalan Cikapayang Kota Bandung untuk disuntik vaksin meningitis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved