Pihak SMA Negeri di Cianjur Sebut Tanda Lahir RG Bukan Cacat, Kini Pekuat Mentalnya Untuk Bangkit
Pihak sekolah tak tahu tanda lahir di tangan RG siswi kelas 2 SMA yang membuatnya jadi malu dan tak mau sekolah lagi, kini mentalnya tengah dibangun
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pihak sekolah mengatakan tak tahu tanda lahir di tangan RG siswi kelas 2 SMA yang membuatnya jadi diejek sama teman dan tak mau sekolah lagi.
Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan sebuah SMA negeri di Cianjur, VN, mengatakan guru yang bertugas memeriksa kuku siswi di lapangan tak mengetahui jika RG memiliki tanda lahir hitam yang hampir menutup telapak tanganĀ bagian kanannya.
Padahal RG sudah kelas 11 dan sudah setahun setengah bersekolah di sekolah tersebut.
Kepada pihak sekolah RG mengatakan, selalu berjuang menutupi bagian tangannya sejak sekolah dasar jika sedang berada di luar rumah.
"Tak ada maksud memaksa, ini hanya ketidaktahuan petugas kami di lapangan yang memeriksa. Memang kami rutin memeriksa kuku siswa agar tak dikutek dan semacamnya," ujar VN saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).
VN mengatakan, saat ini sekolah sedang gencar melakukan sosialisasi pencegahan anti bullying atau perundungan.
"Jadi kami juga langsung mengajak mengobrol RG dan membangun lagi mentalnya agar bangkit. Saya melihat itu bukan cacat ya, jadi tanda lahir, saya melihat RG sudah reda menangisnya," kata VN.
Baca juga: Cerita Siswi Korban Banjir Bandang di Pangandaran, Terjebak di Mess, Selamat Berkat Dinding Didobrak
Orangtua RG, Gagan Sugandi (40), mengatakan, teman anaknya sempat memperingatkan agar jaket almamater yang menutup tangan RG tak dibuka oleh guru.
Teman anaknya juga sempat menyarankan agar RG diperiksa terpisah di ruangan.
"Tadi saya ke sekolah sempat tak mengaku, setelah saya hadirkan saksi akhirnya guru tersebut mengaku, iya katanya menarik sedikit," katanya.
Guru Diminta Maaf di Depan Siswa
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMA negeri di Kabupaten Cianjur, tak mau sekolah lagi karena diduga mendapat perlakuan tak menyenangkan dari guru hingga dibully atau mendapat perundungan dari teman-temannya.
Siswi berinisial RG tersebut duduk di kelas 11.
Sejak lahir ia mendapat tanda lahir hitam di bagian tangannya yang selalu ia sembunyikan dengan jaket almamater.