Ending Konflik Orang Tua Mahasiswa dengan SBM ITB, Sudah Ada Dialog, Progresnya Baik
Forum Orang Tua Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB mengapresiasi langkah rektor yang membuka dialog terkait konflik SBM ITB.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
“Kami paham bahwa perlu ada masa transisi, dan kami harapkan masa transisi tidak mengganggu kualitas pendidikan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pun, kata Ali, Plt Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof Tjandra Anggraeni, menyampaikan terkait kurikulum baru yang akan diimplementasikan pada semester 1 tahun ajaran 2022/2023.
Baca juga: SCCIC ITB: Pemerintah Perlu Gandeng Swasta Kembangkan Smart City
Sebelum penerapan kurikulum ini pihaknya menerima masukan dari seluruh stakeholder baik dari mahasiswa, internal, alumni, dan benchmarking ke beberapa universitas.
"Pertemuan ini diharapkan ada masukan dari para orangtua terhadap pelaksanaan kurikulum ke depannya dan yang disampaikan pada pertemuan kali ini adalah program yang akan dilaksanakan selama tahun 2022,” ujar Tjandra melalui Ali.
Ali pun menjelaskan alasan orangtua harus melakukan somasi kala itu. Menurutnya, mereka berharap semuanya menjadi baik. Dia menyebut membandingkan kualitas mutu itu tidaklah bisa apple to apple, melainkan perlu adanya FGD antarangkatan.
“Harusnya mahasiswa memperoleh hal yang sama untuk setiap angkatan. Bila ada kebijakan rektor untuk unifikasi, maka orangtua juga perlu ada unifikasi terkait biaya dan lainnya,” katanya.(*)