Tarif Angkot Jurusan Cisitu-Tegalega Naik Rp 1000, Kini Jadi Rp 8 Ribu

Kenaikan harga pun terjadi untuk trayek angkot Cisitu - Tegalega yang ditempelkan pada bagian pintu masuknya dengan tulisan "Ongkos Naik Rp 1.000

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
putri puspita/tribunjabar
Ketua Pengemudi Angkot Cisitu - Tegalega, Yusuf. Mulai 3 September, angkot jurusan Cisitu-Tegalega naik jadi Rp 8 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dampak kenaikan harga BBM yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 membuat tarif angkutan umum pun ikut naik.

Kenaikan tarif angkot itu terjadi untuk trayek angkot Cisitu - Tegalega yang ditempelkan pada bagian pintu masuknya dengan tulisan "Ongkos Naik Rp 1.000 dari biasanya".

Ketua Pengemudi Angkot Cisitu - Tegalega, Yusuf mengungkapkan dampak kenaikan bbm ini, sebagai supir ia hanya bisa menaikkan harga angkotnya.

"Kenaikan harganya untuk jurusan Cisitu- Tegalega adalah Rp 1000. Untuk Tegalega - Pasar Baru awalnya Rp 3.000 jadi Rp 4.000 dan untuk jurusan  Tegalega - Cisitu awalnya Rp 7.000 jadi Rp  8.000," ujarnya saat ditemui di terminal Tegalega, Senin (5/9/2022).

Hal yang menjadi tantangan sebagai supir angkot dikatakan Yusuf adalah kesadaran dari penumpang.

"Penumpang kan ada yang sadar dan nggak dengan harga angkot jadi naik juga. Meskipun belum ada himbauan kenaikan harga tetapi kita inisiatif para anggora naikin Rp 1000 dari ongkos semula," ujarnya.

Terminal Tegalega, Senin (5/9/2022).
Terminal Tegalega, Senin (5/9/2022). (putri puspita/tribunjabar)

Ia berharap nanti dari harga bbm yang naik terus akan ada kenaikan  ongkos yang naik juga.

Selain kenaikan harga yang masih menjadi masalah  lain diungkapkan Yusuf tentang penggunaan aplikasi My Pertamina yang mengharuskan pakai barcode.

"Kalau saya sudah tua gini kan harus dibantu barcodenya apalagi nggak ngerti android, handphone juga masih jadul. Saya masih pusing aplikasi apalagi kalau sudah diberlakukan," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dengan harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter.

Selain harga BBM Pertalite,  kenaikan Solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax non-subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved