Baku Tembak di Rumah Jenderal
Ada Ajudan yang Hasut Irjen Ferdy Sambo Sehingga Terjadi Penembakan pada Brigadir J, Kata Kamaruddin
ada ajudan Irjen Ferdy Sambo yang menghasut Kadiv Propam tersebut sehingga terjadi penembakan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J menyebut ada ajudan lain yang memicu kemarahan Irjen Ferdy Sambo yang berujung pada penembakan pada Brigadir J.
Kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J ini menyeret Irjen Ferdy Sambo jadi tersangka bersama 4 orang lainnya.
Sementara mengenai motif Irjen Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J disebut karena membela kehormatan.
Namun kini, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa ada ajudan Irjen Ferdy Sambo yang menghasut Kadiv Propam tersebut sehingga terjadi penembakan.
Bahkan karena hasutan itu, Ferdy Sambo terlibat pertengkaran dengan Putri Candrawathi, sang istri.
"Hasutan yang memprovokasi Bapak Ferdy Sambo dan istrinya. Oh ajudan ini pakai parfum sama dengan parfum yang dipakai ibu," kata Kamaruddin.
"Kemudian menghasut bahwa almarhum ini pernah menembak foto Pak Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam, menghasut Pak Ferdy Sambo seolah-olah almarhum ini membocorkan rahasia Pak Ferdy Sambo sehingga memicu pertengkaran ibu dengan bapak, dan menyebabkan ibu jadi sakit," terang Kamarddin.
Kamaruddin mengklaim memiliki bukti atas ucapan yang disampaikannya tersebut.
"Ada (buktinya. Rekaman elektroniknya. percakapan elektronik. Whatsapp," ucap Kamarduddin.
Baca juga: Benarkah Ada Bunker Berisi Uang Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo? Ini Kata Polisi
Baca juga: Bisakah Putri Chandrawati Jadi Justice Collaborator seperti Bharada E? LPSK: Emang Mau Lawan Suami?
Kamaruddin mengaku sudah melaporkan dugaan tersebut dan menyerahkan bukti percakapan Whatsapp ke pihak berwajib.
Bukti tersebut berkali-kali ditolak. Alasan penyidik, menurut Kamaruddin, biar hal itu tertuang di BAP.
Makanya, Kamaruddin mengaku belum puas terhadap penetapan lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini.
Ia pun menginginkan Polri juga menetapkan ajudan inisial D ini ditetapkan sebagai tersangka.
"Belum, karena dari antara sembilan (yang dilaporkan) yang saya ucapkan pertama itu masih ada kekurangan empat (orang) lagi yaitu di antara para ajudan (Ferdy Sambo). Khususnya yang berinisial D yang sering menghasut daripada Bapak Ferdy Sambo," katanya.
Cerita Bharada E tentang pembunuhan Brigadir J