Sempat Diterpa Pandemi, Pasar Lelang Komoditas Agro Disperindag Jabar Kembali Bergairah

Iendra memastikan Disperindag Jabar terus berupaya menciptakan sistem distribusi dan pemasaran komoditas agro pasar lelang

shutterstock
ILUSTRASI- Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan pasar lelang komoditas sempat terhenti saat pandemi Covid-19 2020 lalu dan kembali aktif pada 2021 hingga sekarang. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memastikan pasar lelang komoditas agro sudah kembali bergairah dalam dua tahun terakhir ini.

Kepala Disperindag Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan pasar lelang komoditas sempat terhenti saat pandemi Covid-19 2020 lalu dan kembali aktif pada 2021 hingga sekarang.

Menurutnya, Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat (KPLJB) yang diampu bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar pada 2021  berhasil mencatatkan nilai transaksi Rp 4,497 miliar dari 11 kali lelang dari komoditas kopi dan teh.

"Untuk Januari-Juli 2022 sudah terekapitulasi hasil lelang sebesar Rp 1,090 miliar. Kami tidak melihat angka, tetapi dalam masa pemulihan ekonomi, mulai berjalannya KPLJB sudah sangat baik. Harapan kami bisa lebih baik lagi seperti sebelum 2019," kata Iendra Sofyan di Bandung, Kamis (18/8/2022).

Dari penyelenggaraan lelang yang sudah berjalan, komoditas teh masih menjadi unggulan dibanding kopi. Pada 2021, volume lelang teh mencapai 655.900 kilogram, kemudian 2022 volumenya sebesar 182.200 kilogram. Sementara kopi masih ada di angka 125 kilogram.

Baca juga: Mentan Apresiasi Indramayu Peringkat Pertama Kabupaten Pertahankan Komoditas Pangan Nasional

Iendra memastikan Disperindag Jabar terus berupaya menciptakan sistem distribusi dan pemasaran komoditas agro pasar lelang dalam rangka efisiensi rantai perdagangan dari lelang yang sudah digelar sejak 2022 tersebut.

Sejak 2021, Disperindag Jabar sudah dua kali menggelar bimbingan teknis sistem pasar lelang terpadu.

Hari ini di Hotel Newton Bandung, Disperindag Jabar telah memberikan bimbingan teknis pada 65 peserta lelang dengan narasumber dari Bappeti Kementerian Perdagangan.

"Bimtek kami lakukan secara terpadu, ini harus terus dilakukan agar kita memperkuat SDM dan para pelaku lelang komoditas agro," katanya.

Dalam bimtek yang digelar para pelaku diberikan pemahaman untuk mempermudah  transaksi perdagangan komoditas dengan cara yang lebih mudah. Diharapkan transaksi di pasar lelang semakin meningkat.

"Sekaligus mempersiapkan SDM pelaku usaha di Jawa Barat untuk dapat terus mencermati informasi terkini terkait perkembangan SPLT dimana dahulunya  ofline outcry sekarang online oucry," ujarnya.

Baca juga: Mentan Sebut Harga Komoditas Selalu Naik Menjelang Hari Raya, Bersama Kemendag Tengah Lakukan Ini

Iendra juga tidak menutup kemungkinan ke depan KPLJB membuat inovasi dengan membuka peluang komoditas pertanian lain untuk di lelang agar tata niaga komoditas makin berkembang.

"Syaratnya kita harus memberi pemahaman pada para pelaku, memperkuat kelembagaan, melihat sisi produksi dan kapasitas juga suplai dan demand-nya," katanya.

Menurutnya sektor pertanian di Jawa Barat menduduki posisi yang strategis karena kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja masih sangat dominan, yaitu 26,10 persen.

"Sehingga pengembangan sektor pertanian akan berpengaruh signifikan terhadap kecukupan stok pangan, mengurangi bahkan menghapuskan impor bahan pangan, dan yang lebih penting meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan ujungnya turut mengendalikan inflasi," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved