VIRAL Warga di Cianjur Tandu Orang Luka Parah 2 KM, Ambulans Tak Bisa Masuk karena Jalan Rusak Parah
Video tersebut menjadi viral di media sosial karena warga menggotong korban yang terjatuh dan kepala berdarah dan segera butuh pertolongan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Netizen Cianjur heboh dengan sebuah video yang merekam warga menandu orang sakit dengan sebilah bambu dan kain sarung.
Video tersebut menjadi viral di media sosial karena warga menggotong korban yang terjatuh dengan kepala berdarah dan segera butuh pertolongan.
Namun nahas, karena jalan rusak parah, ambulans tak sanggup mencapai ke lokasi warga yang membutuhkan pertolongan tersebut.
Baca juga: VIRAL Video Jenazah Guru Ditandu 40 Km Lewati Gunung dan Lembah serta Guyuran Hujan Deras
Video tersebut dengan cepat menyebar, warga yang membutuhkan pertolongan kabarnya meninggal dunia setelah dua hari setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Video tersebut, pertama kali diunggah ke media sosial oleh @pendakinyawapuncak.
Belakangan warga yang ditandu tersebut bernama Anan (50) tinggal di Kampung Halimun RT 04/09, Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.
Adegan dalam video tersebut terjadi pada Minggu (31/7/2022).
Seorang relawan pendaki yang mengunggah vidio viral tersebut, Amonk, asal Kampung Halimun mengatakan, video tersebut diunggah karena ambulans tak bisa menjangkau ke lokasi rumah korban dengan alasan jalan rusak.
Korban diketahui jatuh di rumahnya terbentur batu dan menyebabkan luka di bagian kepala.
"Waktu itu, keluarga korban bersama warga lainnya mencoba untuk menghubungi ambulans desa tapi posisi mobil sedang tidak ada di desa lalu, warga berinisiatif untuk membopongnya dengan menggunakan sarung," kata Amonk, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Suami Perempuan yang Ditandu Menggunakan Sarung di Arjasari Ungkap Apa yang Sebenarnya Terjadi
Amonk mengatakan, warga pun bergegas membawa Anan dengan cara ditandu menyusuri jalan desa yang memang kondisinya rusak atau belum ada perbaikan.
"Saya juga sempat menanyakan kenapa ambulans desa tidak bisa naik atau menjemput korban ke rumahnya," katanya.
Dikatakan Amonk, warga pun membopong Anan kurang lebih 1,5 kilometer dari rumah hingga ambulans menjemputnya.
"Jadi saat saya minta ambulans desa untuk menjemput pak Anan, informasi dari sopir ambulans posisinya sedang di jalan dari Cikalongkulon yang memang jaraknya lumayan jauh," ujarnya.