Ironis, Kopda Muslimin Pakai Uang dari Mertua untuk Bayar Pembunuh Bayaran yang Tembak Istrinya

Kopda Muslimin meminta uang hingga Rp 210 juta kepada mertuanya dengan alasan biaya pengobatan.

Editor: taufik ismail
Dokumentasi Kodam IV/Diponegoro
Kopda Muslimin suami Rini Wulandari korban penembakan di jalan Cemara III nomor 7 RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Semarang. Saat ini Kopda Muslimin sedang diburu Polisi Militer karena diduga terlibat penembakan istrinya. Ia membayar orang yang disuruh menembak sang istri menggunakan uang dari mertuanya. 

TRIBUNJABAR.ID, SEMARANG - Ironis. Ternyata Kopda Muslimin alias Kopda M membayar para pembunuh bayaran untuk menembak istrinya menggunakan uang milik mertuanya atau orangtua sang istri.

Para pembunuh bayaran itu menerima uang Rp 120 juta dari Kopda Muslimin.

Kopda Muslimin menyewa pembunuh bayaran untuk melenyapkan nyawa istrinya, Rina Wulandari (34) dengan cara menembaknya.

Ia membayar senilai Rp 120 juta kepada komplotan pembunuh bayaran yang berjumlah empat orang itu.

Kemudian, dari mana uang ratusan juta yang dipakai Kopda Muslimin untuk membayar pembunuh bayaran yang menembak sang istri?

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, uang ratusan juta yang dipakai Kopda Muslimin untuk menyewa pembunuh bayaran itu berasal dari orang tua sang istri alias mertuanya.

Menurut Kombes Irwan, uang tersebut seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan rumah sakit.

"Jadi, salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya untuk biaya rumah sakit," kata Irwan di Semarang, Rabu (27/7/2022).

Irwan mengungkapkan pegawai yang diminta mengambil uang di rumah orang tua korban Rina Wulandari itu diketahui sehari-hari bertugas merawat burung peliharaan Kopda Muslimin.

Saat datang ke rumah orang tua korban, kata Irwan, pegawai tersebut mengaku diperintahkan untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua Kopda Muslimin dengan alasan biaya rumah sakit.

Tak hanya Rp 120 juta, Kombes Irwan menyebut, Kopda Muslimin ternyata memerintahkan pegawainya lagi untuk meminta uang kepada orang tua korban.

Kali ini, jumlah uang yang diminta nilainya Rp 90 juta. Dengan alasan, untuk biaya pengobatan rumah sakit yang masih kurang.

Dengan demikian, total mencapai Rp 210 juta uang yang diminta Kopda Muslimin dari mertuanya, dengan alasan untuk  pengobatan sang istri yang terluka karena ditembak.

Namun, dari uang Rp 210 juta untuk biaya pengobatan tersebut, sebanyak Rp 120 juta ternyata digunakan untuk membayar pelaku penembakan istrinya.

Sedangkan, uang sebanyak Rp 90 juta sisanya digunakan Kopda Muslimin untuk bekal pelariannya.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved