Situ Ciburuy Direkomendasikan Direvitalisasi, Dampak Tercemar Limbah
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), merekomendasikan Situ Ciburuy yang tercemar limbah untuk direvitalisasi dengan cara penger
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), merekomendasikan Situ Ciburuy yang tercemar limbah untuk direvitalisasi dengan cara pengerukan.
Upaya tersebut dilakukan agar kondisi air Situ Ciburuy yang saat ini berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap bisa normal kembali, sehingga warga sekitar pun bisa merasakan kenyamanan.
Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup, DLH KBB Zamilia Moreta mengatakan, untuk revitalisasi tersebut harus dikomunikasikan dengan beberapa instansi yang bertanggungjawab pada kondisi Situ Ciburuy. seperti Kementerian PUPR, Pemprov Jabar, dan BBWS Citarum.
"Tapi untuk leading sektor revitalisasi itu oleh BBWS Citarum sebagai kepanjangan tangan dari PUPR," ujarnya di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Jumat (22/7/2022).
Menurutnya, upaya revitalisasi terhadap Situ Ciburuy yang tercemar limbah ini tergantung dari hasil uji sampel air hingga pengecekan ke hulu yang menjadi sumber pencemaran.
"Memang yang direkomendasi itu dengan pengerukan, tapi nanti tergantung dari hasil pengecekan sampel harusnya seperti apa," kata Zamilia.
Sedangkan untuk langkah sementara, pihaknya telah mengambil sampel air dari tiga titik yakni outfall Situ Ciburuy dan air limbah di dua pabrik pencucian karung.
"Sampel air diambil untuk diuji di lab PDAM Tirtawening. Sementara baru tiga sampel, tapi ini bukan terakhir, nanti kita akan terus ambil sampelnya secara berkala di beberapa titik lagi," ucapnya.
Baca juga: 5 Pabrik di Padalarang Disegel Karena Cemari Situ Ciburuy, Ada Pabrik Batako dan Pencucian Karung
Baca juga: Dua Bocah Tenggelam Saat Latihan Dayung di Situ Ciburuy Bandung, Satu Orang Meninggal
Rencananya, pihaknya juga akan mengambil sampel air dari dua titik lainnya, yakni sumber-sumber air yang dipakai warga seperti sumur yang kini sudah terdampak pencemaran limbah tersebut.
"Jadi, lokasi pengambilan sampel air itu meliputi sumur penduduk, outlet dan outfall limbah, serta di situ Ciburuy," ujar Zamilia.