Perundungan Anak di Tasik
Minta Diproses Hukum, Wagub Jabar Tegaskan Tak Ada Persetubuhan Kasus Anak dengan Kucing di Tasik
Wagub Jabar, Uu Rushanul Ulum, mengecam tindakan perundungan di Tasikmalaya yang menyebabkan seorang anak meninggal akibat dipaksa berbuat tak senonoh
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Rushanul Ulum, mengecam tindakan perundungan di Tasikmalaya yang menyebabkan seorang anak meninggal akibat dipaksa berbuat tak senonoh.
"Saya mengecam tindakan seperti itu, dan tidak boleh terulang lagi dikemudian hari," kata Pak Uu, panggilan akrab Wagub, Jumat (22/7) siang.
Pak Uu juga mengharapkan kasus tersebut diproses hukum agar memiliki efek jera dan menjadi pembelajaran untuk yang lainnya.
Wagub pun menandaskan bahwa sebenarnya tidak ada tindakan persetubuhan antara anak dengan kucing.
"Yang ada hanyalah adegan mirip persetubuhan. Jadi masyarakat jangan salah sangka. Tidak ada tindakan persetubuhan," ujar Pak Uu.
Wagub menyatakan turut berbelasungkawa atas meninggalnya anak SD kelas V yang jadi korban perundungan tersebut.
"Innalillaahi wainna ilaihi roojiuun, saya juga ikut berbela sungka atas meninggalnya anak yang jadi korban dalam kejadian tersebut," kata Pak Uu.
Diketahui, anak berusia 11 tahun tersebut meninggal di rumah sakit di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, setelah diduga mengalami depresi, seminggu lalu.
Baca juga: Perundungan Anak di Tasik, Saking Depresi Korban Tak Mau Makan, Dilarikan ke Rumah Sakit & Meninggal
Sebelum meninggal dunia, korban juga tak bisa makan selama empat hari sehingga kondisi fisiknya pun menurun.
Korban sebelumnya dipaksa oleh teman mainnya untuk melakukan perbuatan tak senonoh dengan seekor kucing.
Rekaman video adegan tersebut kemudian beredar di medsos yang membuat korban malu dan tertekan hingga mengalami depresi.
Ketua KPAID Tasik Tegaskan
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menegaskan tak ada persetubuhan antara kucing dengan anak SD yang meninggal karena depresi.