Pungli PPDB SMK di Jabar
OTT Dugaan Pungli PPDB SMKN 5 Bandung, Tim Satgas Bakal Gelar Perkara, Tentukan Nasib Kepsek CS
Tim Saber Pungli akan melakukan gelar perkara terkait pungli PPDB di SMKN 5 Bandung.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tim Satgas Sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) Jawa Barat bakal segera melakukan gelar perkara.
Hal itu dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya terkait dugaan pungli yang dilakukan lima panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMKN 5 Bandung.
"Rencananya akan dilakulan gelar perkara pada Selasa nanti," ujar Kepala Bidang Data dan Informasi (Kabid Datin) Tim Saber Pungli Jabar, Yudi Ahdiat saat dihubungi, Jumat (24/6/2022).
Hasil dari gelar perkara tersebut nantinya bakal dilimpahkan ke aparat penegak hukum (APH) atau inspektorat.
"Kalau hasil gelar perkaranya ada pelanggaran tindak pidana, kita masukan ke Aparat penegak hukum (APH), saya tidak bisa mendahului, itu wilayahnya yustisi apakah nanti ke APH atau ke Inspektorat, tapi dua-duanya kena sanksi," katanya.
Saat ini, kata dia, ke lima panitia PPDB itu masih berstatus sebagai terperiksa.
"Statusnya masih terperiksa. Kami masih mendalami dokumennya," ucapnya.
Sebelumnya, kepala sekolah berinisial DN, Wakasek berinisial EB, pegawai kontrak berinisial TTG dan AT serta TS selaku operator, diperiksa tim Saber pungli terkait adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan terhadap orang tua siswa.
Hal itu dilakukan setelah Tim Satgas Saber Pungli Jawa Barat, melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di SMKN 5 Bandung pada Rabu 21 Juni 2022.
Dari OTT tersebut, pihaknya mengamankan barang bukti uang tunia sekitar Rp 40 juta lebih.
"Barang bukti yang didapat ada sekitaran uang Rp 40 juta lebih," katanya.
Adapun modusnya, panitia PPDB itu meminta kepada uang sumbangan berkisar Rp 3 juta dan uang pramuka Rp 550 ribu kepada orang tua murid saat akan melakukan daftar.
"Nah, Rp 40 juta itu dari 44 orang tua siswa kalau tidak salah. Tapi belum semuanya bayar," katanya.
Baca juga: Kepala dan Wakil Kepala SMKN 5 Kota Bandung Terkena OTT, Minta Sumbangan ke Orangtua Siswa