Polisi Buru Pembuang Bayi Nahas di Sukajaya Sukabumi yang Akhirnya Meninggal Dunia
Pihak kepolisian menyelidiki penemuan bayi di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Senin (20/6/2022).
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pihak kepolisian menyelidiki penemuan bayi di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Senin (20/6/2022).
Kapolsek Sukabumi, AKP Enita Dwi Cahyawaty, mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut oleh Satreskrin Polres Sukabumi Kota.
"Kasus ini tetap kami tangani. Namun penanganan dilakukan penyelidikanya langsung oleh Satreskrim Polres Sukabumi Kota," ujarnya.
Pihaknya, kata Enita, sementara telah menerima adanya laporan dan bahan keterangan awal termasuk dari pihak desa untuk mengungkap pelakunya.
"Kasus ini tetap akan ungkap siapa pelaku pembuang bayi laki-laki tak berdosa ini. Saat ini kasus juga sudah kami koordinasikan dengan Satreskrim Polres Sukabumi Kota," ucapnya.
Kades Sukajaya, Deden Gunaefi, mengatakan telah dimintai keterangan oleh pihak Satreskrim Polres Sukabumi Kota.
"Barusan kami dimintai keterangan terkait kronologi dan sebagainya oleh pihak penyidik," ujarnya kepada Tribunjabar.id.
Dia mengatakan, siap membantu polisi mengungkap kasus tersebut.
Baca juga: PT Liga Indonesia Baru Jelaskan Alasan Venue Dua Laga Terakhir Grup C Piala Presiden Dipindah
"Ini yang membuang bayi warga kami atau warga luar yang sengaja. Karena ini sengaja disimpannya di pinggir jalan. Seolah-olah menginginkan bayi ini agar tetap hidup. Namun sayang bayi itu meninggal," ucapnya.
Sebelumnya, yang ditemukan di pinggir jalan itu akhirnya meninggal di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Deden Gunarfi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, kemungkinan bayi itu selamat fifty-fifty.
Sebab ada pembekakan pada bagian belakang kepala, punggung, dan kaki bayi.
Baca juga: Komentar Pelatih Persib Bandung dan Bhayangkara FC Menjelang Laga Besok Malam, Ngotot Menang
"Waktu itu dokter meminta izin kepada saya terus diberikan napas bantu. Kita tunggu dari masuk pukul 15.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB," ujarnya.
Kemudian, dokter memberikan informasi perkembangan kondisi bayi tersebut yang semakin drop dan tidak ada peningkatan.
Pihak dokter dan tim medis yang melakukan penanganan meminta izin kembali untuk diberikan alat bantu untuk dimasukan kedalam tenggorokannya.
"Setelah perkebanganya semakin memburuk, sekitar pukul 17.36 WIB anaknya dinyatakan meninggal dunia," tuturnya. (*)