Kisah Guru Honorer di Pelosok KBB, Mengajar 52 Tahun, Gaji Rp 350 Ribu, Sehari Jalan Kaki 10 Km
Ini kisah Hadjarudin, seorang guru honorer yang sudah mengabdi 52 tahun di pelosok KBB. Meski upahnya cuma Rp 350 ribu perbulan.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Pengabdian luar biasa Hadjarudin, akhirnya tercium oleh Pemkab Bandung Barat hingga akhirnya ia mendapat perhatian khusus dan diberi penghargaan oleh Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan, pada awal Februari lalu, Hadjarudin diberangkatkan umrah oleh Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan tepatnya saat peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Jadi umroh itu sebagai bentuk apresiasi dari pak bupati, karena untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan PNS, tak memenuhi syarat karena usianya sudah lebih dari 60 tahun," kata Asep, menceritakan kisal lokal bercerita.
Ia mengatakan, sebetulnya jika melihat usianya yang sudah renta, dia harus sudah waktunya berhenti mengabdi.
Tetapi karena di SDN Babakan Sirna kekurangan guru, maka masih diizinkan untuk mengabdi, apalagi ia juga masih ingin tetap mengajar.
"Waktu itu beliau juga diberi uang karena dari sisi gaji kan hanya bisa dapat dari dana BOS, jadi kita gak bisa memberi lebih, karena ada aturannya," ucapnya.
Kisah Hadjarudin guru yang mengajar di pelosok desa di Kabupaten Bandung Barat, mencari kisah inspiratif yang layak bagi warga di sana, untuk mengatakan " aku lokal aku bangga ".
Baca juga: Cianjur Masih Kekurangan Guru PNS, Ajukan Penambahan 750 Tenaga PPPK, Terbanyak untuk Guru