Kenali Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Laboratorium untuk Deteksi Hepatitis
Kenali Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Laboratorium untuk Deteksi Hepatitis
Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
Pada umumnya, untuk pemeriksaan laboratorium seseorang diminta puasa 8-12 jam karena pada beberapa parameter, makanan yang dikonsumsi dapat mengganggu pemeriksaan laboratorium.
"Jadi, berdasarkan diagnosa dokter, biasanya pasien diminta periksa lab hematologi rutin, fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin), kemudian bila sudah ada dugaan penyebabnya, sekalian dengan pemeriksaan untuk mencari penyebabnya," ujarnya.
Ia menuturkan, untuk virus hepatitis A dapat diperiksa anti HAV IgM dan tes antibodi melalui PCR test.
Sedangkan, untuk virus hepatitis B dapat diperiksa HBsAg, HBeAg, dan anti HBc. Parameter yang diperiksa tergantung dari stadium penyakit pasien tersebut. Bahkan, pemeriksaan virus hepatitis B juga bisa dilakukan PCR test.
Kemudian, untuk virus hepatitis C diperiksa anti HCV dan PCR test. Untuk virus hepatitis D, biasanya diperiksa bila hepatitis B-nya reaktif dan ada kondisi lain yang mengarah ke dugaan infeksi virus hepatitis D.
Untuk virus hepatitis E diperiksa IgM anti Hepatitis E.
"Bila dugaan karena penyebab lainnya, diperiksakan sesuai dengan penyebab yang dicurigai," ucapnya.
Selain itu, pemeriksaan laboratorium hepatitis pun dilakukan melalui metode tes protein dan materi genetik virus.
Pemeriksaan ini dilakukan bagi pengidap hepatitis kronis, antibodi dan sistem imun tubuh tidak dapat memusnahkan virus, sehingga virus akan terus berkembang dan lepas dari sel hati ke dalam darah.
Keberadaan virus dalam darah dapat dideteksi dengan tes antigen spesifik dan material genetik virus, yaitu: Antigen material permukaan virus hepatitis B (HBsAg),
Antigen material genetik virus hepatitis B (HBeAg), DNA virus hepatitis B (HBV DNA), atau RNA virus hepatitis C (HCV RNA).
Pemeriksaan lainnya yaitu, USG Perut. USG perut dapat mendeteksi kelainan pada hati, seperti adanya kerusakan, pembesaran, maupun tumor hati.
Selain itu, USG perut juga dapat mendeteksi adanya cairan dalam rongga perut serta kelainan pada kandung empedu.
"Pemeriksaan lab biasanya dilakukan saat dicurigai pasien menderita hepatitis, kemudian beberapa hari atau minggu kemudian untuk ditindaklanjuti melalui terapi," katanya.