Tetangga Mengaku Tak Dengar Suara Letusan saat Dede Kena Peluru, Katanya dari Pembakaran Sampah
Kabar utama adalah Dede Roswandi meninggal terkena peluru nyasar sementara tetangga lain mengatakan dia terluka dari pembakaran sampah.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dua buah kabar membuat warga bicara simpang siur tentang meninggalnya Dede Roswandi (37) di depan sebuah bengkel di Dusun Lebak Jati, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Sumedang.
Kabar utama adalah Dede Roswandi meninggal terkena peluru nyasar sementara tetangga lain mengatakan dia terluka dari pembakaran sampah.
Baca juga: Bengkel Tempat Dede Roswandi Terkena Peluru Nyasar Masih Digaris Polisi, Siapa Pemiliknya?
Baca juga: BREAKING NEWS Pria Sumedang Meninggal Kena Peluru Nyasar, Keluarga Sebut Milik Anggota Polda Jabar
"Saya tidak dengar letusan, itu katanya dari pembakaran sampah," kata Rukmana (60) warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian Dede Roswandi kena peluru nyasar, Minggu (29/5/2022).
Namun, warga lain meyakini betul bahwa meninggalnya Dede akibat terkena peluru nyasar.
"Setahu saya korban meninggal akibat peluru nyasar, terjadi di bengkel punya kakaknya," kata Dede Nazmuddin (35) warga di sekitar lokasi kejadian.
Dia memang tidak mendengar ada letusan.
Namun pada malam kejadian, yakni pada Kamis (26/5/2022), dia melihat sebuah mobil kijang yang dia kenali melaju cepat.
"Tidak mendengar (letusan) sama sekali. Ya ada kakaknya mau ke rumah sakit AMC pakai mobil pukul 20.00 malam," katanya.
Kemarin, Sabtu, Dede kaget temannya itu meninggal dunia.
Dede Roswandi meninggal dunia akibat peluru nyasar yang bersarang di bagian pantatnya.
Dia menjadi korban tembakan pistol oknum anggota Polda Jawa Barat pada Kamis (26/5/2022) malam dan meninggal dunia pada Sabtu (28/5/2022) siang setelah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Begitu ada kabar meninggal dunia itu, polisi terus berdatangan ke kampung ini," katanya.
