Anak Ridwan Kamil Hilang
FAKTA BARU Emmeril Kahn, Anak Ridwan Kamil, Sempat Teriak ''Help'', Warga Langsung Menelepon Polisi
Emmeril Kahn sempat berteriak minta tolong dalam bahasa Inggris, "Help!". Hal inilah yang membuat warga di lokasi tersebut segera menelpon polisi.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah fakta mengenai kejadian awal Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus Sungai Aare di Bern, Swiss, Kamis (26/5), terus terungkap.
Paman Emmeril, Elpi Nazmuzaman, mengungkapkannya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (28/5).
Ia mengatakan saat kejadian, Emmeril pergi ke Sungai Aare bersama adiknya yakni Camillia Azzahra dan seorang teman yang sudah lama tinggal di Bern.
Temannya ini mengetahui mana saja lokasi teraman untuk berenang.
Emmeril dan temannya ini pun memilih tempat berenang yang ramai, digunakan oleh lansia dan anak-anak untuk berenang.
Mereka menuruni sungai pun menggunakan tangga khusus di pinggir sungai, yang memang menandakan bahwa tempat itu aman direnangi.
Baca juga: Ridwan Kamil Ikut Pencarian Eril yang Masih Hilang, Berterimakasih Atas Dukungan Warga Jabar
Ia pun mengatakan keponakannya ini memiliki sertifikat diving atau menyelam. Menurut Elpi, keponakannya yang merupakan putra dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini sudah memastikan keamanan sebelum hilang terbawa arus Sungai Aaree di Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022).
"Eril pemuda yang suka olahraga, bisa berenang dan beliau punya sertifikat diving, punya kemampuan menilai arus, dan beliau bisa mengatur yang turun dan tidak layak turun," ujar Elpi.
Elpi menjelaskan bahwa pada saat sebelum kejadian, Eril juga sudah melakukan pengamanan lokasi berenang.
Jika biasanya banyak wisatawan yang terjun melalui jembatan Eril memilih lewat jalur lain.

Namun ternyata, katanya, tampaknya ada faktor lain yang menyebabkan Eril terbawa arus, walaupun Eril sudah memperhitungkannya dengan baik.
Ia mengatakan Eril sempat berteriak minta tolong dalam bahasa Inggris, "Help!". Hal inilah yang membuat warga di lokasi tersebut segera menelpon polisi dan polisi datang ke lokasi sekitar 10 menit kemudian dan melakukan pencarian.
Polisi melakukan pencarian dibantu drone pendeteksi suhu tubuh selama 15 menit. Kemudian dilanjutkan dengan penyusuran sungai menggunakan perahu dan berjalan kaki.