Kapolres Subang Salurkan Bantuan untuk Warga Kurang Mampu di Patokbeusi, Merasa Prihatin

Kapolres Subang, AKBP Sumarni, melakukan blusukan menyambangi warga kurang mampu di Dusun Mulyasari, Desa Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Kapolres Subang, AKBP Sumarni, memberikan bantuan untuk warga kurang mampu di Dusun Mulyasari, Desa Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Sabtu (14/5/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kapolres Subang, AKBP Sumarni, melakukan blusukan menyambangi warga kurang mampu di Dusun Mulyasari, Desa Rancajaya, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Sabtu (14/5/2022).

Dia datang dengan cara door to door ke rumah warga kurang mampu sambil memberikan bantuan sembako dan kadeudeuh untuk membantu mengurangi beban warga kurang mampu.

"Ini hanya kegiatan silaturahmi di akhir pekan dengan warga kurang mampu di Desa Rancajaya Patokbeusi," ujar AKBP Sumarni.

Sumarni mengaku prihatin melihat banyak warga kurang mampu hidup memperihatinkan dalam kondisi sakit dan pas-pasan.

"Tadi mengunjungi warga kurang mampu, dan kita melihat hidup mereka sangat prihatin sekali. Di usia lanjut atau jompo, terlihat warga hidupnya makin memperihatinkan dengan kondisi sakit dan tinggal di rumah tak layak huni," kata Sumarni.

Dalam kunjungannya ke rumah-rumah warga tak mampu, Kapolres Subang juga memberikan bantuan sembako dan uang lauk pauk.

"Bantuan yang diberikan ini untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu dalam menyambung biaya hidup sehari-hari," ucapnya.

Sumarni juga menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat serta meminta warga menjaga kondusifitas lingkungan agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga.

Wasri (76), seorang lansia yang dikunjungi Kapolres Subang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

"Terima kasih atas kunjungan dan bantuannya dari Kapolres Subang," ujar Wasri yang tinggal bersama suami dan anaknya di emperan rumah adiknya.

Wasri yang suaminya mengalami lumpuh, mengaku tak bisa berbuat apa-apa dan hanya tinggal di emperan rumah adiknya berukuran 2x2 meter.

"Nenek tidak punya rumah, tinggal di emperan rumah adik berukuran kecil. Untuk makan sehari-hari dapat dari anak yang bekerja sebagai kuli di sawah," ucapnya.

Merasa hidupnya pas-pasan dan tak punya rumah, Wasri meminta kepada Kapolres Subang agar sudi membuatkannya rumah.

"Kalau bisa minta dibuatkan rumah dan minta suami nenek yang lumpuh untuk diobati, karena belum pernah berobat," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved